AL-MĀ’IDAH
(HIDANGAN)
Madaniyyah
Surah ke-5: 120 ayat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Hukum Terkait Binatang Ternak, Bulan Suci, dan Kesempurnaan Islam
1. Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji!) Dihalalkan
bagimu hewan ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu (keharamannya)
dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang berihram (haji atau
umrah). Sesungguhnya Allah menetapkan hukum sesuai dengan yang Dia kehendaki.
2. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-syiar
(kesucian) Allah,) jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,) jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban)) dan qalā’id (hewan-hewan kurban yang diberi
tanda),) dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung
Baitulharam sedangkan mereka mencari karunia dan rida Tuhannya!) Apabila kamu telah bertahalul (menyelesaikan
ihram), berburulah (jika mau). Janganlah sekali-kali kebencian(-mu) kepada
suatu kaum, karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat melampaui batas (kepada mereka). Tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat
siksaan-Nya.
3. Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging
hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
(sempat) kamu sembelih.) (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk
berhala. (Demikian pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah),) (karena) itu
suatu perbuatan fasik. Pada hari ini) orang-orang
kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh sebab itu, janganlah
kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku
sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku
ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena lapar, bukan
karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
4. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad), “Apakah yang dihalalkan bagi
mereka?” Katakanlah, “Yang dihalalkan bagimu adalah (makanan-makanan) yang baik
dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah kamu latih untuk
berburu, yang kamu latih menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka,
makanlah apa yang ditangkapnya untukmu) dan sebutlah
nama Allah (waktu melepasnya). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
sangat cepat perhitungan-Nya.”
5. Pada hari ini dihalalkan bagimu segala (makanan) yang baik. Makanan
(sembelihan) Ahlulkitab itu halal bagimu dan makananmu halal (juga) bagi
mereka. (Dihalalkan bagimu menikahi) perempuan-perempuan yang menjaga
kehormatan di antara perempuan-perempuan yang beriman dan
perempuan-perempuan yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi
kitab suci sebelum kamu, apabila kamu membayar maskawin mereka untuk
menikahinya, tidak dengan maksud berzina, dan tidak untuk menjadikan (mereka)
pasangan gelap (gundik). Siapa yang kufur setelah beriman, maka sungguh sia-sia
amalnya dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.
Hukum Wudu, Mandi, dan Tayamum
6. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan
salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu
dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub,
mandilah. Jika kamu sakit,) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air
(kakus), atau menyentuh) perempuan, lalu tidak memperoleh air,
bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan
(debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu
bersyukur.
Nikmat Islam dan Kewajiban Berlaku Adil
7. Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya) yang telah Dia ikatkan kepadamu ketika kamu
mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” Bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
8. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena
Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu
terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil
karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
9. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal
saleh (bahwa) bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.
10. Adapun orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka
itulah penghuni (neraka) Jahim.
11. Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah (yang
dianugerahkan) kepadamu ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan
tangannya, lalu Dia menahan tangan (mencegah) mereka dari kamu. Bertakwalah
kepada Allah dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang mukmin itu
bertawakal.
Pengingkaran Janji Orang-Orang Yahudi dan Nasrani
12. Sungguh, Allah benar-benar telah mengambil perjanjian dengan Bani Israil
dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Allah
berfirman, “Aku bersamamu. Sungguh, jika kamu mendirikan salat, menunaikan
zakat, beriman kepada rasul-rasul-Ku dan membantu mereka, serta kamu
meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik,) pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu dan
akan Aku masukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Maka,
siapa yang kufur di antaramu setelah itu, sungguh dia telah tersesat dari jalan
yang lurus.”
13. (Namun,) karena mereka melanggar janjinya, Kami melaknat mereka dan Kami
menjadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman-firman
(Allah) dari tempat-tempatnya) dan mereka
(sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka.
Engkau (Nabi Muhammad) senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka,
kecuali sekelompok kecil di antara mereka (yang tidak berkhianat). Maka,
maafkanlah mereka dan biarkanlah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
muhsin.
14. Dari orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya kami adalah orang
Nasrani,” Kami telah mengambil perjanjian. Kemudian, mereka melupakan sebagian
pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Maka, Kami menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara mereka hingga hari Kiamat. Kelak Allah akan
memberitakan kepada mereka apa yang selama ini mereka perbuat.
15. Wahai Ahlulkitab, sungguh rasul Kami telah datang kepadamu untuk
menjelaskan banyak hal dari (isi) kitab suci yang kamu sembunyikan dan
membiarkan (tidak menjelaskan) banyak hal (pula). Sungguh, telah datang
kepadamu cahaya dari Allah dan kitab suci) yang jelas.
16. Dengannya (kitab suci) Allah menunjukkan kepada orang yang mengikuti
rida-Nya jalan-jalan keselamatan, mengeluarkannya dari berbagai kegelapan
menuju cahaya dengan izin-Nya, dan menunjukkan kepadanya (satu) jalan yang
lurus.
Kekufuran Yahudi dan Nasrani
17. Sungguh, benar-benar telah kufur orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya
Allah itulah Almasih putra Maryam.” Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Jika benar
begitu,) siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia hendak
membinasakan Almasih putra Maryam, ibunya, dan seluruh yang berada di bumi?”
Milik Allahlah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Dia
menciptakan apa yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
18. Orang Yahudi dan orang Nasrani berkata, “Kami adalah anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya.” Katakanlah, “(Jika benar begitu,) mengapa Allah menyiksa
kamu karena dosa-dosamu? Sebaliknya, kamu adalah manusia (biasa) di antara
orang-orang yang Dia ciptakan. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan
menyiksa siapa yang Dia kehendaki (pula). Milik Allahlah kerajaan langit, bumi,
dan apa yang ada di antara keduanya, dan kepada-Nya semua akan kembali.”
19. Wahai Ahlulkitab, sungguh rasul Kami telah datang kepadamu untuk memberi
penjelasan setelah beberapa saat terhentinya (pengutusan) rasul-rasul agar kamu
tidak mengatakan, “Tidak ada yang datang kepada kami, baik pembawa berita
gembira maupun pemberi peringatan.” Sungguh, telah datang kepadamu pembawa
berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Pembangkangan Bangsa Yahudi kepada Nabi Musa dan Akibatnya
20. (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, ingatlah
nikmat Allah kepadamu ketika Dia mengangkat nabi-nabi di antaramu, menjadikanmu
(terhormat seperti) para raja, dan menganugerahkan kepadamu apa yang belum
pernah Dia anugerahkan kepada seorang pun di antara umat yang lain.
21. Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitulmaqdis) yang telah Allah
tentukan bagimu) dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut
kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.”
22. Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya di dalamnya (negeri itu) ada
orang-orang yang sangat kuat dan kejam. Kami tidak akan memasukinya sebelum
mereka keluar. Jika mereka keluar dari sana, kami pasti akan masuk.”
23. Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang
keduanya telah diberi nikmat oleh Allah, “Masukilah pintu gerbang negeri itu
untuk (menyerang) mereka (penduduk Baitulmaqdis). Jika kamu memasukinya, kamu
pasti akan menang. Bertawakallah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang
mukmin.”
24. Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak
akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah
engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap
berada di sini saja.”
25. Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, aku tidak mempunyai kekuasaan apa pun,
kecuali atas diriku sendiri dan saudaraku. Oleh sebab itu, pisahkanlah antara
kami dan kaum yang fasik itu.”
26. (Allah) berfirman, “(Jika demikian,) sesungguhnya (negeri) itu terlarang
buat mereka selama empat puluh tahun. (Selama itu) mereka akan mengembara
kebingungan di bumi. Maka, janganlah engkau (Musa) bersedih atas (nasib) kaum
yang fasik itu.”
Kisah Habil dan Qabil
27. Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam
dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima
dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia
(Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti akan membunuhmu.” Dia (Habil) berkata,
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.
28. Sesungguhnya jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk
membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu.
Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.
29. Sesungguhnya aku ingin engkau kembali (kepada-Nya) dengan (membawa) dosa
(karena membunuh)-ku dan dosamu (sebelum itu) sehingga engkau akan termasuk
penghuni neraka. Itulah balasan bagi orang-orang yang zalim.”
30. Kemudian, hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya.) Maka, dia
pun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang-orang yang rugi.
31. Kemudian, Allah mengirim seekor burung gagak untuk menggali tanah supaya
Dia memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana cara mengubur mayat saudaranya.) (Qabil)
berkata, “Celakalah aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak
ini sehingga aku dapat mengubur mayat saudaraku?” Maka, jadilah dia termasuk
orang-orang yang menyesal.
Kewajiban Menghormati Kemanusiaan
32. Oleh karena itu, Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa
siapa yang membunuh seseorang bukan karena (orang yang dibunuh itu) telah
membunuh orang lain atau karena telah berbuat kerusakan di bumi, maka
seakan-akan dia telah membunuh semua manusia.) Sebaliknya, siapa yang memelihara kehidupan
seorang manusia, dia seakan-akan telah memelihara kehidupan semua manusia.
Sungguh, rasul-rasul Kami benar-benar telah datang kepada mereka dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Kemudian, sesungguhnya banyak di
antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi.
Hukuman bagi Perusuh dan Pengacau Keamanan
33. Balasan bagi orang-orang yang memerangi Allah dan rasul-Nya serta
membuat kerusakan di bumi hanyalah dibunuh, disalib, dipotong tangan dan kaki
mereka secara silang, atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian
itu merupakan kehinaan bagi mereka di dunia dan di akhirat (kelak) mereka
mendapat azab yang sangat berat,)
34. kecuali orang-orang yang bertobat sebelum kamu dapat menangkapnya. Maka,
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Perintah Bertakwa, Mencari Wasilah, dan Berjihad
35. Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah
wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan berjihadlah
(berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.
36. Sesungguhnya orang-orang yang kufur, seandainya memiliki segala apa yang
ada di bumi dan ditambah (lagi) dengan sebanyak itu untuk menebus diri mereka
dari azab hari Kiamat, niscaya semua (tebusan) itu tidak akan diterima dari
mereka. Bagi mereka azab yang sangat pedih.
37. Mereka ingin keluar dari neraka, tetapi tidak akan dapat keluar dari
sana. Bagi mereka azab yang kekal.
Hukuman bagi Pencuri
38. Laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
sebagai balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari
Allah. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
39. Maka, siapa yang bertobat setelah melakukan kezaliman dan memperbaiki
diri, sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
40. Tidakkah engkau tahu bahwa sesungguhnya milik Allahlah kerajaan langit
dan bumi? Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki dan mengampuni siapa yang Dia
kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Sikap Orang Yahudi dan Munafik terhadap Hukum Allah
41. Wahai Rasul (Muhammad), janganlah engkau disedihkan oleh orang-orang
yang bersegera dalam kekufuran, yaitu orang-orang (munafik) yang mengatakan
dengan mulut mereka, “Kami telah beriman,” padahal hati mereka belum beriman,
dan juga orang-orang Yahudi. (Mereka adalah) orang-orang yang sangat suka
mendengar (berita-berita) bohong lagi sangat suka mendengar
(perkataan-perkataan) orang lain yang belum pernah datang kepadamu. Mereka
mengubah firman-firman (Allah) setelah berada di tempat-tempat yang
(sebenar)-nya. Mereka mengatakan, “Jika ini yang diberikan kepada kamu,
terimalah. Jika kamu diberi yang bukan ini, hati-hatilah.” Siapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya, maka sekali-kali engkau tidak akan mampu
menolak sesuatu pun dari Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak
hendak menyucikan hati mereka. Di dunia mereka mendapat kehinaan dan di akhirat
akan mendapat azab yang sangat berat.
42. Mereka (orang-orang Yahudi itu) sangat suka mendengar berita bohong lagi
banyak memakan makanan yang haram. Maka, jika mereka datang kepadamu (Nabi
Muhammad untuk meminta putusan), berilah putusan di antara mereka atau
berpalinglah dari mereka. Jika engkau berpaling, mereka tidak akan
membahayakanmu sedikit pun. Akan tetapi, jika engkau memutuskan (perkara
mereka), putuskanlah dengan adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
adil.
43. Bagaimana mereka menjadikanmu sebagai hakim mereka, sedangkan mereka
mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling
(dari putusanmu) setelah itu? Mereka benar-benar bukanlah orang-orang mukmin.
44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Taurat. Di dalamnya ada petunjuk dan
cahaya. Dengannya para nabi, yang berserah diri (kepada Allah), memberi putusan
atas perkara orang Yahudi. Demikian pula para rabi dan ulama-ulama mereka (juga
memberi putusan) sebab mereka diperintahkan (oleh Allah untuk) menjaga kitab
Allah dan mereka merupakan saksi-saksi terhadapnya. Oleh karena itu, janganlah
kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Janganlah kamu menukar
ayat-ayat-Ku dengan harga yang murah. Siapa yang tidak memutuskan (suatu
urusan) menurut ketentuan yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang
kafir.)
45. Kami telah menetapkan bagi mereka (Bani Israil) di dalamnya (Taurat)
bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung,
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya (balasan
yang sama). Siapa yang melepaskan (hak kisasnya), maka itu (menjadi) penebus
dosa baginya. Siapa yang tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang
diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.
Nabi Isa dan Kitab Injil
46. Kami meneruskan jejak mereka (para nabi Bani Israil) dengan (mengutus)
Isa putra Maryam yang membenarkan apa (kitab suci) yang sebelumnya, yaitu
Taurat. Kami menurunkan Injil kepadanya (yang) di dalamnya terdapat petunjuk
dan cahaya; yang membenarkan kitab suci yang sebelumnya, yaitu Taurat; dan
menjadi petunjuk serta pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
47. Hendaklah pengikut Injil memutuskan (urusan) menurut apa yang diturunkan
Allah di dalamnya.) Siapa yang
tidak memutuskan (suatu urusan) menurut ketentuan yang diturunkan Allah, maka
mereka itulah orang-orang fasik.
Kewajiban Menjalankan Hukum Al-Qur’an
48. Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad)
dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan
sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka,
putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah
engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat
(saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia
anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya
kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang
selama ini kamu perselisihkan.
49. Hendaklah engkau memutuskan (urusan) di antara mereka menurut aturan
yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka.
Waspadailah mereka agar mereka tidak dapat memperdayakan engkau untuk
meninggalkan sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka
berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan
sebagian dosa-dosa mereka. Sesungguhnya banyak dari manusia adalah orang-orang
yang fasik.
50. Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?
Larangan Menjadikan Orang Yahudi, Nasrani, dan Orang yang Memusuhi Islam
sebagai Teman Setia
51. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi
dan Nasrani sebagai teman setia(-mu).) Sebagian
mereka menjadi teman setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang
menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
52. Maka, kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit segera
mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani) seraya berkata, “Kami takut akan tertimpa
mara bahaya.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada
Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya sehingga mereka menyesali apa
yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
53. Orang-orang yang beriman akan berkata, “Inikah orang yang bersumpah
dengan (nama) Allah secara sungguh-sungguh bahwa mereka benar-benar beserta
kamu?” Segala amal mereka menjadi sia-sia sehingga mereka menjadi orang-orang
yang rugi.
54. Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan
mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang
mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan
Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui.
55. Sesungguhnya penolongmu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang
beriman yang menegakkan salat dan menunaikan zakat seraya tunduk (kepada
Allah).
56. Siapa yang menjadikan Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman
sebagai penolongnya, sesungguhnya para pengikut Allah itulah yang akan menjadi
pemenang.
57. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang-orang
yang menjadikan agamamu bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara
orang-orang yang telah diberi kitab suci sebelummu dan orang-orang kafir,
sebagai teman setia(-mu).) Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang
mukmin.
58. Apabila kamu menyeru untuk (melaksanakan) salat, mereka menjadikannya
bahan ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka
orang-orang yang tidak mengerti.
Kebencian Ahlulkitab kepada Orang Mukmin
59. Katakanlah, “Wahai Ahlulkitab, apakah kamu memandang kami salah hanya
karena kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan kepada kami
(Al-Qur’an), pada apa yang diturunkan sebelumnya, dan (kami yakin bahwa)
sesungguhnya kebanyakan kamu adalah orang-orang fasik?”
60. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang
sesuatu yang lebih buruk pembalasannya daripada itu) di sisi Allah? (Yaitu balasan) orang yang dilaknat
dan dimurkai Allah (yang) di antara mereka Dia jadikan kera dan babi.) (Di antara
mereka ada pula yang) menyembah Tagut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan
lebih tersesat dari jalan yang lurus.
61. Apabila (Ahlulkitab yang munafik) datang kepadamu, mereka berkata, “Kami
telah beriman,” padahal mereka datang dengan kekufuran dan mereka pergi (juga)
dengannya (kekufuran). Allah lebih mengetahui apa yang selalu mereka
sembunyikan.
62. Kamu akan melihat banyak di antara mereka (Ahlulkitab) berlomba-lomba
dalam perbuatan dosa, permusuhan, dan memakan (makanan) yang haram. Sungguh,
itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka kerjakan.
63. Mengapa para ulama dan pendeta tidak melarang mereka mengucapkan
perkataan bohong dan memakan (makanan) yang haram? Sungguh, itulah seburuk-
buruk apa yang selalu mereka perbuat.
Kutukan terhadap Orang Yahudi
64. Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu (kikir).”
Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu. Mereka dilaknat disebabkan apa
yang telah mereka katakan. Sebaliknya, kedua tangan-Nya terbuka (Maha Pemurah).
Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. (Al-Qur’an) yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekufuran bagi
kebanyakan mereka. Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka
sampai hari Kiamat. Setiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah
memadamkannya. Mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
65. Seandainya Ahlulkitab itu beriman dan bertakwa, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahan mereka dan tentu Kami masukkan mereka ke dalam surga-surga
yang penuh kenikmatan.
66. Seandainya mereka menegakkan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al-Qur’an) yang
diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka, niscaya mereka akan mendapat
makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.) Di antara mereka ada umat yang menempuh jalan yang
lurus. Sementara itu, banyak di antara mereka sangat buruk apa yang mereka
kerjakan.
Kewajiban Rasulullah Menyampaikan Ajaran Islam
67. Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika
engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak
menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia.) Sesungguhnya
Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.
68. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, kamu tidak menganut
sesuatu pun (agama yang benar) hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat,
Injil, dan (Al-Qur’an) yang diturunkan Tuhanmu kepadamu.” Apa yang diturunkan
Tuhanmu kepadamu pasti akan membuat banyak di antara mereka lebih durhaka dan
ingkar. Maka, janganlah engkau bersedih terhadap kaum yang kafir itu.
69. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Sabiin, dan
Nasrani, siapa yang beriman kepada Allah, hari Akhir, dan beramal saleh,
tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih.
70. Sungguh, Kami benar-benar telah mengambil perjanjian dari Bani Israil
dan telah mengutus rasul-rasul kepada mereka.) Setiap kali
rasul datang kepada mereka dengan membawa apa yang tidak sesuai dengan hawa
nafsu mereka, sebagian (dari rasul itu) mereka dustakan dan sebagian yang lain
mereka bunuh.
71. Mereka mengira bahwa tidak akan terjadi fitnah (azab akibat
dosa-dosa mereka). Oleh karena itu, mereka menjadi buta dan tuli. Setelah itu
Allah menerima tobat mereka, kemudian banyak di antara mereka buta dan tuli
(lagi). Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Orang yang Menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan Adalah Kafir
72. Sungguh, telah kufur orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah
itulah Almasih putra Maryam.” Almasih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil,
sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu!” Sesungguhnya siapa yang mempersekutukan
(sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya dan
tempatnya ialah neraka. Tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim
itu.
73. Sungguh, telah kufur orang-orang yang mengatakan bahwa Allah adalah
salah satu dari yang tiga, padahal tidak ada tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa.
Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan, pasti orang-orang yang
kufur di antara mereka akan ditimpa azab yang sangat pedih.
74. Tidakkah mereka bertobat kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya,
padahal Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang?
75. Almasih putra Maryam hanyalah seorang rasul. Sebelumnya pun sudah
berlalu beberapa rasul. Ibunya adalah seorang yang berpegang teguh pada
kebenaran. Keduanya makan (seperti halnya manusia biasa). Perhatikanlah
bagaimana Kami menjelaskan ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) kepada mereka
(Ahlulkitab), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka dipalingkan (dari
kebenaran).
Larangan Berbuat Syirik dan Ekstrem dalam Beragama
76. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mengapa kamu menyembah selain Allah sesuatu
yang tidak dapat mendatangkan kepadamu mudarat dan tidak (pula) manfaat?” Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
77. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu
berlebih-lebihan dalam (urusan) agamamu tanpa hak. Janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu kaum yang benar-benar tersesat sebelum kamu dan telah menyesatkan
banyak (manusia) serta mereka sendiri pun tersesat dari jalan yang lurus.”
Sebab-Sebab Kutukan Allah terhadap Orang Yahudi
78. Orang-orang yang kufur dari Bani Israil telah dilaknat (oleh Allah)
melalui lisan (ucapan) Daud dan Isa putra Maryam. Hal itu karena mereka durhaka
dan selalu melampaui batas.
79. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang mereka lakukan.
Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka lakukan.
80. Engkau melihat banyak di antara mereka bersekutu dengan orang-orang yang
kufur (musyrik). Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang mereka lakukan untuk
diri mereka sendiri (sehingga mengakibatkan) Allah murka kepada mereka. Mereka
akan kekal dalam azab.
81. Seandainya mereka beriman kepada Allah, Nabi (Muhammad), dan apa yang
diturunkan kepadanya, niscaya mereka tidak akan menjadikan orang musyrik itu
sebagai sekutu.) Akan tetapi, banyak di antara mereka adalah
orang-orang fasik.
Sikap Ahlulkitab kepada Orang Mukmin
82. Pasti akan engkau dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.
Pasti akan engkau dapati pula orang yang paling dekat persahabatannya dengan
orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya kami
adalah orang Nasrani.” Hal itu karena di antara mereka terdapat para pendeta
dan rahib, juga karena mereka tidak menyombongkan diri.
83. Apabila mereka mendengar sesuatu (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada
Rasul (Nabi Muhammad), engkau melihat mata mereka bercucuran air mata
disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka
sendiri). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman. Maka, catatlah
kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur’an dan
kenabian Muhammad).
84. Mengapa kami tidak beriman kepada Allah dan kebenaran yang telah datang
kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami bersama
kaum yang saleh?”
85. Maka, Allah memberi pahala kepada mereka atas sesuatu yang telah mereka
ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka
kekal di dalamnya. Itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan.
86. Adapun orang-orang yang kufur dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka
itulah penghuni (neraka) Jahim.
Larangan Mengubah Hukum Allah dan Melampaui Batas
87. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengharamkan sesuatu yang
baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
88. Makanlah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai rezeki yang
halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu
beriman.
89. Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak
disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah
yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya (denda akibat melanggar sumpah) ialah memberi
makan sepuluh orang miskin dari makanan yang (biasa) kamu berikan kepada
keluargamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang hamba
sahaya. Siapa yang tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasa tiga
hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah (dan kamu
melanggarnya). Jagalah sumpah-sumpahmu! Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu
hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya).
Perintah Menjauhi Setan
90. Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi,
(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah
perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah
(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
91. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian
di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau
berhenti?
92. Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul serta
berhati-hatilah! Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul
Kami hanyalah menyampaikan (ajaran Allah) dengan jelas.
93. Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal
saleh menyangkut sesuatu yang telah mereka makan (dahulu sebelum turunnya aturan
yang mengharamkan), apabila mereka bertakwa dan beriman, serta mengerjakan
amal-amal saleh, kemudian mereka (tetap) bertakwa dan beriman, selanjutnya
mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan.
Ujian Bagi Orang yang sedang Berihram
94. Wahai orang-orang yang beriman, sungguh Allah pasti akan mengujimu
dengan sesuatu dari hewan buruan yang (mudah) didapat oleh tangan dan tombakmu
agar Allah mengetahui siapa yang takut kepada-Nya, meskipun Dia gaib. Siapa
yang melanggar (batas) setelah itu, baginya azab yang pedih.
95. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh hewan buruan,) ketika kamu
sedang berihram (haji atau umrah). Siapa di antara kamu membunuhnya dengan
sengaja, dendanya (ialah menggantinya) dengan hewan ternak yang sepadan
dengan (hewan buruan) yang dibunuhnya menurut putusan dua orang yang adil di
antara kamu sebagai hadyu (hewan kurban) yang (dibawa) sampai ke Ka‘bah) atau (membayar) kafarat dengan memberi makan
orang-orang miskin) atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang
dikeluarkan itu,) agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya.
Allah telah memaafkan perbuatan yang telah lalu.) Siapa
kembali mengerjakannya, pasti Allah akan menyiksanya. Allah Mahaperkasa lagi
Maha Memiliki (kekuasaan) untuk membalas.
96. Dihalalkan bagi kamu hewan buruan laut) dan makanan (yang berasal dari) laut sebagai
kesenangan bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan
atasmu (menangkap) hewan buruan darat selama kamu dalam keadaan ihram.
Bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.
97. Allah telah menjadikan Ka‘bah, rumah suci itu sebagai pusat kegiatan
(peribadatan dan urusan dunia)) bagi
manusia, dan (demikian pula) bulan haram, hadyu (hewan kurban) dan qalā’id
(hewan kurban yang diberi kalung). Yang demikian itu agar kamu mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa pun yang ada di langit dan apa pun yang
ada di bumi dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
98. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya dan bahwa Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
99. Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan (ajaran Allah). Allah
mengetahui apa pun yang kamu tampakkan dan apa pun yang kamu sembunyikan.
100.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik meskipun banyaknya yang
buruk itu menarik hatimu. Maka, bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang yang
berakal sehat agar kamu beruntung.”
Penjelasan Al-Qur’an tentang Kaum Kafir Makkah yang Membuat-buat
Kedustaan kepada Allah
101.
Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika
diterangkan kepadamu (niscaya) menyusahkan kamu. Jika kamu menanyakannya ketika
Al-Qur’an sedang diturunkan, (niscaya) akan diterangkan kepadamu. Allah telah
memaafkan (kamu) tentang hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
102.
Sungguh, segolongan
manusia sebelum kamu telah menanyakan hal-hal serupa itu (kepada nabi mereka),
kemudian mereka menjadi kafir karenanya.
103.
Allah tidak pernah
menetapkan sedikit pun (aturan) menyangkut baḥīrah,) sā’ibah,) waṣīlah, ) dan ḥām.) Akan tetapi, orang-orang yang kafir membuat-buat
kedustaan terhadap Allah dan kebanyakan mereka tidak mengerti.
104.
Apabila dikatakan
kepada mereka, “Marilah mengikuti sesuatu yang Allah turunkan dan (mengikuti)
Rasul,” mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami apa yang kami dapati pada nenek
moyang kami.” Apakah (mereka akan mengikuti nenek moyang mereka) walaupun
mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun dan tidak (pula) mendapat petunjuk?
105.
Wahai orang-orang
yang beriman, jagalah dirimu! Orang yang sesat itu tidak akan memberimu mudarat
apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya,
lalu Dia akan menerangkan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.
Saksi dalam Berwasiat
106.
Wahai orang-orang
yang beriman, persaksian di antara kamu, apabila telah datang kepada salah
seorang (di antara) kamu (tanda-tanda) kematian, sedangkan dia akan berwasiat,
adalah dua orang yang adil di antara kamu atau dua orang selain kamu
(nonmuslim) jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa musibah
kematian. Jika kamu ragu (akan kesaksiannya), tahanlah kedua saksi itu setelah
salat agar bersumpah dengan nama Allah, “Kami tidak akan mengambil keuntungan
dengan sumpah ini walaupun dia karib kerabat dan kami tidak menyembunyikan
kesaksian Allah. Sesungguhnya jika demikian, tentu kami termasuk orang-orang
yang berdosa.”
107.
Jika terbukti kedua
saksi itu berbuat dosa,) maka dua orang yang lain menggantikan kedudukannya,
yaitu di antara ahli waris yang berhak dan lebih dekat kepada orang yang
meninggal, lalu keduanya bersumpah dengan nama Allah, “Sungguh, kesaksian kami
lebih layak diterima daripada kesaksian kedua saksi itu, dan kami tidak
melanggar batas. Sesungguhnya jika (berbuat) demikian, tentu kami termasuk
orang-orang yang zalim.”
108.
Hal itu lebih dekat
untuk membuat mereka memberikan kesaksian yang sebenarnya, atau mereka merasa
takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada ahli waris) setelah mereka bersumpah.) Bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah
(perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.
109.
(Ingatlah) pada hari
ketika Allah mengumpulkan para rasul, lalu Dia bertanya (kepada mereka), “Apa
jawaban (kaummu) terhadap (seruan)-mu?” Mereka (para rasul) menjawab, “Kami
tidak tahu (tentang itu). Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala
yang gaib.”
Beberapa Kisah tentang Nabi Isa
110.
(Ingatlah) ketika
Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan
kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus. Engkau dapat berbicara
dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. (Ingatlah)
ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah, Taurat, dan Injil.
(Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu) seperti bentuk burung
dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang
sebenarnya) dengan seizin-Ku. (Ingatlah) ketika engkau menyembuhkan orang yang
buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. (Ingatlah)
ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan
seizin-Ku. (Ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka
membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan
yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain
hanyalah sihir yang nyata.”
111.
(Ingatlah) ketika
Aku ilhamkan kepada para pengikut setia Isa, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan
kepada Rasul-Ku.” Mereka menjawab, “Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai
Rasul) bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri.”
112.
(Ingatlah) ketika
para pengikut setia Isa berkata, “Wahai Isa putra Maryam, sanggupkah
(bersediakah) Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?” Isa
menjawab, “Bertak-walah kepada Allah jika kamu orang-orang mukmin.”
113.
Mereka berkata,
“Kami ingin makan darinya (hidangan itu) dan agar tenteram hati kami serta agar
kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan atasnya (hidangan
itu) kami termasuk orang-orang yang menjadi saksi.”
114.
Isa putra Maryam
berdoa, “Ya Allah Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit
(yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang
yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda
bagi kekuasaan-Mu. Berilah kami rezeki. Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki.”
115.
Allah berfirman,
“Sesungguhnya Aku akan menurunkannya (hidangan itu) kepadamu. Siapa yang kufur
di antaramu setelah (turun hidangan) itu, sesungguhnya Aku akan mengazabnya
dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara
(manusia) seluruh alam.”
Nabi Isa tidak Mengajarkan Trinitas
116.
(Ingatlah) ketika
Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada
orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain
Allah?’” Dia (Isa) menjawab,
“Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa pun yang bukan hakku. Jika
aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui
apa pun yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa pun yang ada pada
diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”
117.
Aku tidak (pernah)
mengatakan kepada mereka kecuali sesuatu yang Engkau perintahkan kepadaku,
(yaitu) “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Aku menjadi saksi terhadap
mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Setelah Engkau mewafatkan
aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Engkau Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu.
118.
Jika Engkau menyiksa
mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Jika Engkau mengampuni
mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
119.
Allah berfirman,
“Ini adalah hari yang kebenaran orang-orang yang benar bermanfaat bagi mereka.
Bagi merekalah surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida
kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”
120.
Hanya milik Allah
kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu.