AL-AN‘ĀM
(BINATANG TERNAK)
Makkiyyah
Surah ke-6: 165 ayat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Allah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui
1. Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan
menjadikan kegelapan-kegelapan dan cahaya. Sungguhpun demikian, orang-orang
yang kufur mempersamakan tuhan mereka (dengan sesuatu yang lain).
2. Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menentukan batas
waktu hidup (masing-masing). Waktu yang ditentukan (untuk kebangkitan setelah
mati) ada pada-Nya. Kemudian, kamu masih meragukannya.
3. Dialah Allah (yang disembah) di langit dan di bumi. Dia mengetahui apa
pun yang kamu rahasiakan dan kamu tampakkan serta mengetahui apa pun yang kamu
usahakan.
4. Tidaklah datang kepada mereka satu ayat pun dari ayat-ayat) Tuhan
mereka, kecuali mereka (pasti) berpaling darinya.
5. Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur’an) ketika sampai
kepada mereka. Maka, kelak akan sampai kepada mereka berita-berita (tentang
kebenaran) sesuatu yang selalu mereka perolok-olokkan.
6. Tidakkah mereka perhatikan betapa banyak generasi sebelum mereka yang
telah Kami binasakan? (Yaitu) generasi yang telah Kami teguhkan kedudukan
mereka di muka bumi, yang belum pernah Kami lakukan kepada kamu; dan Kami
curahkan air hujan yang lebat, Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah
mereka; lalu Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka, selanjutnya Kami
munculkan sesudah mereka generasi lain.
7. Seandainya Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) kitab (berupa tulisan)
pada kertas sehingga mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri,
pastilah orang-orang kafir itu mengatakan, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang
nyata.”
8. Mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Nabi
Muhammad)?”) Andaikata
Kami turunkan malaikat, niscaya selesailah urusan (mereka dibinasakan karena
pengingkaran) kemudian mereka tidak lagi ditangguhkan (sedikit pun untuk
bertobat).
9. Seandainya Kami jadikan dia (rasul) itu (dari) malaikat, tentu Kami jadikan
dia (berwujud) laki-laki, dan pasti Kami buat mereka tetap ragu sebagaimana
kini mereka ragu.)
10. Sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) benar-benar telah
diperolok-olokkan, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemooh mereka (rasul-rasul)
apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
Bukti Kebenaran Ajaran Rasul dan Penolakan Orang Kafir
11. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
12. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik siapakah apa yang di langit dan di
bumi?” Katakanlah, “Milik Allah.” Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang
pada diri-Nya.) Sungguh, Dia
pasti akan mengumpulkan kamu pada hari Kiamat yang tidak ada keraguan padanya.
Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.
13. Milik-Nyalah segala sesuatu yang ada pada malam dan siang hari. Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
14. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah selain Allah, Pencipta langit dan
bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai
pelindung?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar
aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan
sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
15. Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut azab pada hari yang besar (kiamat)
jika aku durhaka kepada Tuhanku.”
16. Siapa yang dijauhkan darinya (azab) pada hari itu, maka sungguh Dia
telah merahmatinya. Itulah keberuntungan yang nyata.
17. Jika Allah menimpakan kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat
menghilangkannya selain Dia; dan jika Dia memberikan kebaikan kepadamu, Dia
Mahakuasa atas segala sesuatu.
18. Dialah Penguasa atas hamba-hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana
lagi Maha Mengetahui.
19. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?”
Katakanlah, “Allah. Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini
diwahyukan kepadaku supaya dengan itu aku mengingatkan kamu dan orang yang
sampai (Al-Qur’an kepadanya). Apakah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada
tuhan-tuhan lain selain Allah?” Katakanlah, “Aku tidak bersaksi.” Katakanlah,
“Sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku lepas tangan dari apa yang
kamu persekutukan.”
20. Orang-orang yang telah Kami beri Kitab mengenalnya (Nabi Muhammad) seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan diri sendiri
itu tidak beriman.
Kebohongan Orang Kafir
21. Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan suatu
kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu tidak beruntung.
22. (Ingatlah) tatkala Kami kumpulkan mereka semua kemudian Kami berfirman
kepada orang-orang yang mempersekutukan Kami, “Manakah sekutu-sekutumu yang
kamu sangkakan?”
23. Kemudian, mereka tidak punya jawaban atas kebohongan mereka, kecuali
(terpaksa) mengatakan, “Demi Allah, Tuhan kami, kami bukanlah orang-orang
musyrik.”
24. Perhatikanlah (Nabi Muhammad) bagaimana mereka berdusta terhadap diri
sendiri. Lenyaplah dari mereka apa (kebohongan) yang selalu mereka ada-adakan.
25. Di antara mereka ada yang mendengarkan engkau (Nabi Muhammad membaca
Al-Qur’an), padahal Kami menjadikan di hati mereka penutup, (sehingga mereka
tidak) memahaminya, dan (Kami jadikan) pada telinga mereka penyumbat. Jika
mereka melihat segala tanda kebenaran, mereka tetap tidak beriman padanya,
sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir
itu berkata, “Ini (Al-Qur’an) tiada lain hanyalah dongengan orang-orang
terdahulu.”
26. Mereka melarang (orang lain) mendengarkannya (Al-Qur’an) dan mereka pun
menjauhkan diri darinya. Mereka tidak membinasakan kecuali diri mereka sendiri,
tetapi mereka tidak menyadari.
27. Seandainya engkau (Nabi Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke
neraka, mereka berkata, “Seandainya kami dikembalikan (ke dunia), tentu kami
tidak akan mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, dan kami menjadi orang-orang
mukmin.”
28. Namun, (sebenarnya) kejahatan yang mereka selalu sembunyikan dahulu
telah tampak bagi mereka. Seandainya dikembalikan (ke dunia), tentu mereka akan
mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Sesungguhnya mereka
benar-benar para pendusta.
29. Mereka pun akan mengatakan, “Hidup hanyalah di dunia ini dan kita tidak
akan dibangkitkan.”
30. Seandainya engkau (Nabi Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan
kepada Tuhannya (tentulah engkau melihat peristiwa yang luar biasa). Dia
berfirman, “Bukankah (kebangkitan) ini benar?” Mereka menjawab, “Sungguh benar,
demi Tuhan kami.” Dia berfirman, “Rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur
(kepadanya).”
Hukuman bagi Orang yang Mengingkari Ajaran Allah
31. Sungguh rugi orang-orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah. Maka,
apabila hari Kiamat datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka berkata,
“Alangkah besarnya penyesalan kami atas kelalaian kami tentangnya (hari
Kiamat),” sambil memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Alangkah buruknya apa
yang mereka pikul itu.
32. Kehidupan dunia hanyalah permainan dan kelengahan, sedangkan negeri
akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu
mengerti?
33. Sungguh, Kami mengetahui bahwa sesungguhnya apa yang mereka katakan itu
betul-betul membuatmu (Nabi Muhammad) bersedih. (Bersabarlah) karena sebenarnya
mereka tidak mendustakanmu, tetapi orang-orang zalim itu selalu mengingkari
ayat-ayat Allah.
34. Sungguh rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, lalu mereka
sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka
sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tidak ada yang dapat mengubah kalimāt Allah.) Sungguh, telah datang kepadamu
sebagian berita rasul-rasul itu.
35. Jika keberpalingan mereka terasa berat bagimu (Nabi Muhammad), andaikan
engkau dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu engkau dapat
mendatangkan bukti (mukjizat) kepada mereka, (maka buatlah). Seandainya Allah
menghendaki, tentu Dia akan menjadikan mereka semua mengikuti petunjuk. Oleh
karena itu, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.
Kesempurnaan Ilmu Allah dan Bukti Kebenarannya
36. Hanya orang-orang yang menyimak (ayat-ayat Allah) sajalah yang mematuhi
(seruan-Nya). Adapun orang-orang yang mati) kelak akan
dibangkitkan oleh Allah, kemudian kepada-Nya mereka dikembalikan.
37. Mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Mengapa tidak diturunkan
kepadanya (Nabi Muhammad) suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah,
“Sesungguhnya Allah Mahakuasa menurunkan suatu bukti (mukjizat), tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
38. Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti
kamu.) Tidak ada
sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab,) kemudian kepada Tuhannya mereka dikumpulkan.
39. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami (seperti orang yang) tuli
dan bisu, serta berada dalam berbagai kegelapan. Siapa yang dikehendaki Allah
(dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Siapa yang dikehendaki Allah (dalam
petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.)
40. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku (bahwa) jika siksaan
Allah sampai kepadamu (di dunia) atau hari Kiamat sampai kepadamu, apakah kamu
(tetap) akan menyeru (tuhan) selain Allah, jika kamu (merasa) orang yang
benar?”
41. Tidak! Hanya kepada-Nya kamu menyeru. Maka, jika Dia menghendaki, Dia
hilangkan apa (bahaya dan siksa) yang (karenanya) kamu memohon kepada-Nya, dan
(karena dahsyatnya keadaan) kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan
Allah).
42. Sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum
engkau, (tetapi mereka membangkang,) kemudian Kami siksa mereka dengan
(menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar tunduk merendahkan diri (kepada
Allah).
43. Akan tetapi, mengapa mereka tidak tunduk merendahkan diri (kepada Allah)
ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi
keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka
kerjakan.
44. Maka, ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada
mereka, Kami pun membukakan pintu-pintu segala sesuatu (kesenangan) untuk
mereka, sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan
kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka
terdiam putus asa.
45. Maka, orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Kekuasaan Allah dan Ketentuan-Nya
46. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut
pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah
yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami
menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka) tanda-tanda kekuasaan (Kami), tetapi
mereka tetap berpaling.
47. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah
sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, adakah yang dibinasakan
(Allah) selain orang-orang yang zalim?”
48. Tidaklah Kami utus para rasul melainkan untuk memberi kabar gembira dan
memberi peringatan. Siapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa
takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
49. Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab karena
mereka selalu berbuat fasik (berbuat dosa).
Tuntunan Menghadapi Masyarakat
50. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa
perbendaharaan (rezeki) Allah ada padaku, aku (sendiri) tidak mengetahui yang
gaib, dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku tidak
mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku.” Katakanlah, “Apakah sama orang
yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(-nya)?”
51. Peringatkanlah dengannya (Al-Qur’an) orang-orang yang takut akan
dikumpulkan menghadap Tuhannya (pada hari Kiamat). Tidak ada bagi mereka
pelindung dan pemberi syafaat (pertolongan) selain Allah, agar mereka bertakwa.
52. Janganlah engkau (Nabi Muhammad) mengusir orang-orang yang menyeru
Tuhannya pada pagi dan petang hari, sedangkan mereka mengharapkan keridaan-Nya.
Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan
mereka (pun) tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu,
sehingga engkau (tidak berhak) mengusir mereka. (Jika dilakukan,) engkau
termasuk orang-orang yang zalim.)
53. Demikianlah Kami telah menguji sebagian mereka (yang kaya dan berkuasa)
dengan sebagian yang lain (yang miskin dan menderita), sehingga mereka (yang
kaya dan kufur itu) berkata, “Orang-orang semacam inikah (yang status sosialnya
rendah) di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah?” (Allah berfirman,)
“Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang mereka yang bersyukur (kepada-Nya)?”
54. Apabila orang-orang yang beriman pada ayat-ayat Kami datang kepadamu,
katakanlah, “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu).”
Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya, (yaitu) siapa yang
berbuat kejahatan di antara kamu karena kejahilan (kebodohan, kecerobohan,
dorongan nafsu, amarah dan sebagainya), kemudian dia bertobat setelah itu dan
memperbaiki diri, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
55. Demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Qur’an secara terperinci (agar
terlihat jelas jalan kebenaran) dan agar terlihat jelas (pula) jalan para
pendurhaka.
Sikap Muslim terhadap Ajakan Orang Musyrik
56. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku dilarang menyembah
tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah.” Katakanlah, “Aku tidak akan
mengikuti keinginanmu. Jika berbuat demikian, sungguh tersesatlah aku, dan aku
tidak termasuk orang yang mendapat petunjuk.”
57. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku (berada) di atas keterangan yang nyata
(kebenarannya, yaitu Al-Qur’an) dari Tuhanku, sedangkan kamu mendustakannya.
Bukanlah kewenanganku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk
disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia
menerangkan kebenaran dan Dia pemberi keputusan yang terbaik.”
58. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya ada padaku (kewenangan untuk
menurunkan) apa (azab) yang kamu minta agar disegerakan kedatangannya, tentu
selesailah segala perkara antara aku dan kamu.”) Allah lebih
mengetahui tentang orang-orang yang zalim.
Allah Yang Maha Mengetahui Hal Gaib
59. Kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahuinya
selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai
daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam
kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan
(tertulis) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).
60. Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang
kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian, Dia membangunkan kamu padanya (siang
hari) untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya
tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.
61. Dialah Penguasa mutlak di atas semua hamba-Nya, dan Dia mengutus
kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada
salah seorang di antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya, dan
mereka tidak melalaikan tugasnya.
62. Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa
mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) hanya
milik-Nya, Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat.
Bukti Kebesaran Allah dan Kasih Sayang-Nya
63. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang dapat menyelamatkanmu dari
berbagai kegelapan (bencana) di darat dan di laut, ketika kamu berdoa
kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut (dengan berkata),
‘Sungguh, jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi
orang-orang yang bersyukur.’”
Bukti-Bukti Kebesaran dan Kasih Sayang Allah Kepada Hamba-Nya
64. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Allah yang menyelamatkanmu darinya (bencana
itu) dan dari segala macam kesusahan. Kemudian, kamu (kembali)
mempersekutukan-Nya.”
65. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Yang Mahakuasa mengirimkan azab
kepadamu, dari atas atau dari bawah kakimu) atau Dia memecah belah kamu menjadi
golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kamu
keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan
berulang-ulang tanda-tanda (kekuasaan Kami) agar mereka
memahami(-nya).)
66. Kaummu mendustakannya (azab)) padahal
(azab) itu benar adanya. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku ini bukanlah
penanggung jawab kamu.”
67. Setiap berita (yang dibawa oleh rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak
kamu akan mengetahui.
Perintah Meninggalkan Orang yang Memperolok Agama Allah
68. Apabila engkau (Nabi Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan
ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan
lain. Jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini),
setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama kaum yang zalim.
69. Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung jawab sedikit pun atas
(dosa-dosa) mereka, tetapi (berkewajiban memberi) peringatan agar mereka (juga)
bertakwa.
70. Tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan
kelengahan, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah
(mereka) dengannya (Al-Qur’an) agar seseorang tidak terjerumus (ke dalam
neraka), karena perbuatannya sendiri. Tidak ada baginya pelindung dan pemberi
syafaat (pertolongan) selain Allah. Jika dia hendak menebus dengan segala macam
tebusan apa pun, niscaya tidak akan diterima. Mereka itulah orang-orang yang
dijerumuskan (ke dalam neraka), karena perbuatan mereka sendiri. Mereka
mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena mereka
selalu kufur.
71. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah kita akan memohon pada sesuatu
selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) mendatangkan
mudarat kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang (kufur dan
sesat), setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah
disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan,” sedangkan dia
mempunyai kawan-kawan yang selalu mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan
mengatakan), ‘Ikutilah kami.’?” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang sebenarnya). Kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan
semesta alam,
72. dan agar melaksanakan salat serta bertakwa kepada-Nya.” Dialah Tuhan
yang hanya kepada-Nya kamu semua akan dihimpun.
73. Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar). (Sungguh
benar ketetapan-Nya) pada hari (ketika) Dia berkata, “Jadilah!” Maka, jadilah
sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada
waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang
Mahabijaksana lagi Mahateliti.
Ajaran Tauhid Nabi Ibrahim kepada Kaumnya
74. (Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya,) Azar, “Apakah (pantas) engkau menjadikan berhala-berhala
itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan
yang nyata.”
75. Demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang
terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin.
76. Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang
(lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika bintang itu terbenam dia
berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam.”)
77. Kemudian, ketika dia melihat bulan terbit dia berkata (kepada kaumnya),
“Inilah Tuhanku.” Akan tetapi, ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh,
jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk kaum yang
sesat.”
78. Kemudian, ketika dia melihat matahari terbit dia berkata (lagi kepada
kaumnya), “Inilah Tuhanku. Ini lebih besar.” Akan tetapi, ketika matahari
terbenam dia berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari yang
kamu persekutukan.”
79. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan
langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk
orang-orang musyrik.
80. Kaumnya membantah. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu hendak
membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk
kepadaku? Aku tidak takut kepada yang kamu persekutukan dengan-Nya, kecuali
Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah
kamu dapat mengambil pelajaran?”
81. Bagaimana mungkin aku takut kepada yang kamu sekutukan (dengan Allah),
padahal kamu tidak takut menyekutukan sesuatu dengan Allah yang Dia (sendiri)
tidak pernah menurunkan kepadamu alasan apa pun. Maka, golongan yang manakah
dari keduanya yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka) jika kamu
mengetahui?”)
82. Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), merekalah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mendapat
petunjuk.
83. Itulah keterangan yang Kami anugerahkan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya. Kami tinggikan orang yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya
Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
84. Kami telah menganugerahkan kepadanya Ishaq dan Ya‘qub. Tiap-tiap mereka
telah Kami beri petunjuk. Sebelumnya Kami telah menganugerahkan petunjuk kepada
Nuh. (Kami juga menganugerahkan petunjuk) kepada sebagian dari keturunannya,
yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi
balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
85. (Demikian juga kepada) Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk
orang-orang yang saleh.
86. (Begitu juga kepada) Ismail, Ilyasa’, Yunus, dan Lut. Tiap-tiap mereka
Kami lebihkan daripada (umat) seluruh alam (pada masanya).
87. (Kami lebihkan pula) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan
mereka, dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan
rasul) dan Kami memberi mereka petunjuk menuju jalan yang lurus.
88. Demikian itu petunjuk Allah. Dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa
saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, pasti sia-sialah amal yang telah mereka kerjakan.
89. Mereka itulah orang-orang yang telah Kami anugerahi kitab, hikmah, dan
kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, Kami akan
menyerahkannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya.
90. Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Maka,
ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak meminta
imbalan kepadamu atasnya (menyampaikan Al-Qur’an).” (Al-Qur’an) itu hanyalah
peringatan untuk (umat) seluruh alam.
Pengingkaran terhadap Agama Tauhid yang Berupa Pengingkaran Orang Yahudi
terhadap Al-Qur’an
91. Mereka (Bani Israil) tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya
ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.”
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang menurunkan kitab suci (Taurat) yang
dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia? Kamu (Bani Israil)
menjadikannya lembaran-lembaran lepas. Kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan
banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak
diketahui baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah.”
Kemudian, biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.)
92. Ini (Al-Qur’an) adalah kitab suci yang telah Kami turunkan lagi
diberkahi yang membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar
engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Makkah) dan orang-orang
yang ada di sekitarnya. Orang-orang yang beriman pada (kehidupan) akhirat
(tentu) beriman padanya (Al-Qur’an) dan mereka selalu memelihara salatnya.
Kebenaran Wahyu dan Akibat Dusta terhadap Allah
93. Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak
diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, “Aku akan mendatangkan
seperti yang diturunkan Allah.” Seandainya saja engkau melihat pada waktu
orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), “Keluarkanlah nyawamu!” Pada
hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.
94. (Kini) kamu benar-benar datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana
Kami ciptakan kamu pada mulanya. Kamu sudah meninggalkan di belakangmu (di
dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu. Kami tidak melihat bersamamu
para pemberi syafaat (pertolongan) yang kamu anggap bagi dirimu sebagai
sekutu-sekutu(-Ku). Sungguh, telah terputus (semua pertalian) antara kamu dan
telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu sangka (sebagai sekutu Allah).
Bukti Keesaan Allah dan Kekuasaan-Nya
95. Sesungguhnya Allah yang menumbuhkan butir (padi-padian) dan biji
(buah-buahan). Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah. Maka, bagaimana kamu dapat
dipalingkan?
96. (Dia) yang menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat,
serta (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah
Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
97. Dialah yang menjadikan bagimu bintang-bintang agar kamu menjadikannya
petunjuk dalam kegelapan (yang pekat) di darat dan di laut. Sungguh, Kami telah
memerinci tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang mengetahui.
98. Dialah yang menciptakanmu dari diri yang satu (Adam), maka (bagimu) ada
tempat menetap dan tempat menyimpan.) Sungguh,
Kami telah memerinci tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang memahami.
99. Dialah yang menurunkan air dari langit lalu dengannya Kami menumbuhkan
segala macam tumbuhan. Maka, darinya Kami mengeluarkan tanaman yang menghijau.
Darinya Kami mengeluarkan butir yang bertumpuk (banyak). Dari mayang kurma
(mengurai) tangkai-tangkai yang menjuntai. (Kami menumbuhkan) kebun-kebun
anggur. (Kami menumbuhkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak
serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah dan menjadi masak.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) bagi kaum yang beriman.
Syirik sebagai Penyelewengan Fitrah
100.
Mereka (orang-orang
musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu bagi Allah, padahal Dia yang
menciptakannya (jin-jin itu). Mereka berbohong terhadap-Nya (dengan mengatakan
bahwa Allah mempunyai) anak laki-laki dan anak perempuan, tanpa (dasar)
pengetahuan.) Mahasuci dan
Mahatinggi Dia dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.
101.
Dia (Allah) pencipta
langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai anak, padahal Dia tidak
mempunyai istri? Dia menciptakan segala sesuatu dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.
102.
Itulah Allah
Tuhanmu. Tidak ada tuhan selain Dia, pencipta segala sesuatu. Maka, sembahlah
Dia. Dialah pemelihara segala sesuatu.
103.
Dia tidak dapat
dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala
penglihatan itu. Dialah Yang Mahahalus lagi Mahateliti.
104.
Sungguh, telah
datang kepadamu bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Siapa yang melihat
(bukti-bukti itu),) maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri dan siapa
yang buta (tidak melihat bukti-bukti itu), maka (akibat buruknya) bagi dirinya
sendiri, sedangkan aku (Nabi Muhammad) bukanlah pengawas(-mu).
105.
Demikianlah Kami
menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami (agar orang-orang beriman mengambil
pelajaran darinya) dan agar mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, “Engkau
telah mempelajari (ayat-ayat itu dari Ahlulkitab),” dan agar Kami
menjelaskannya (Al-Qur’an) kepada kaum yang mengetahui.
Perintah Mengikuti Wahyu dan Larangan Memaki Sembahan Selain Allah
106.
Ikutilah apa yang
telah diwahyukan kepadamu (Nabi Muhammad bahwa) tidak ada tuhan selain Dia dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik.
107.
Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan(-Nya). Kami tidak menjadikan
engkau pengawas mereka dan engkau bukan pula penanggung jawab mereka.
108.
Janganlah kamu
memaki (sesembahan) yang mereka sembah selain Allah karena mereka nanti akan
memaki Allah dengan melampaui batas tanpa (dasar) pengetahuan. Demikianlah,
Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada
Tuhan merekalah tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada
mereka apa yang telah mereka kerjakan.
109.
Mereka bersumpah
dengan (nama) Allah dengan sebenar-benarnya sumpah (bahwa) sungguh jika datang
suatu bukti (mukjizat) kepada mereka, pastilah mereka akan beriman kepadanya.
Katakanlah, “Sesungguhnya bukti-bukti itu hanya ada pada sisi Allah.” Kamu
tidak akan mengira bahwa jika bukti (mukjizat) itu datang, mereka tidak juga
akan beriman.)
110.
(Kamu pun tidak akan
mengira bahwa) Kami akan memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti
pertama kali mereka tidak beriman kepadanya (Al-Qur’an) serta Kami membiarkan
mereka bingung dalam kesesatan.
Keengganan Orang Musyrik untuk Beriman
111.
Seandainya Kami
benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka (sebagai saksi kebenaran Rasul),
orang yang telah mati pun (Kami hidupkan kembali lalu) berbicara dengan mereka,
dan Kami kumpulkan di hadapan mereka segala sesuatu (yang mereka inginkan),
mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Namun,
kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat ini).
Musuh Para Nabi
112.
Demikianlah
(sebagaimana Kami menjadikan bagimu musuh) Kami telah menjadikan (pula) bagi
setiap nabi musuh yang terdiri atas setan-setan (berupa) manusia dan jin.
Sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah
sebagai tipuan. Seandainya Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan
melakukannya. Maka, tinggalkan mereka bersama apa yang mereka ada-adakan
(kebohongan).
113.
(Setan-setan itu
saling membisikkan perkataan yang indah juga) agar hati kecil orang-orang yang
tidak beriman pada akhirat tertarik pada bisikan itu serta menyenanginya, dan
agar mereka melakukan apa yang biasa mereka (setan-setan itu) lakukan.
Allah Sebenar-benar Hakim
114.
Maka, apakah (pantas)
aku mencari selain Allah sebagai hakim, padahal Dialah yang menurunkan Kitab
(Al-Qur’an) kepadamu (dengan penjelasan) secara terperinci? Orang-orang yang
telah Kami anugerahi Kitab Suci mengetahui (bahwa) sesungguhnya (Al-Qur’an) itu
diturunkan dari Tuhanmu dengan benar. Maka, janganlah sekali-kali kamu termasuk
orang-orang yang ragu.
Kesempurnaan Kandungan Al-Qur’an
115.
Telah sempurna
kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan (mengandung) kebenaran dan keadilan. Tidak
ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dia Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
116.
Jika engkau
mengikuti (kemauan) kebanyakan orang (kafir) di bumi ini (dalam urusan agama),
niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka hanya mengikuti
persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.
117.
Sesungguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dia (pula) yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Perselisihan tentang Kehalalan dan Keharaman Makanan
118.
Makanlah sebagian
apa (daging hewan halal) yang (ketika disembelih) disebut nama Allah jika kamu
beriman pada ayat-ayat-Nya.
119.
Mengapa kamu tidak
mau memakan sesuatu (daging hewan) yang (ketika disembelih) disebut nama Allah.
Padahal, Allah telah menjelaskan secara rinci kepadamu sesuatu yang Dia
haramkan kepadamu, kecuali jika kamu dalam keadaan terpaksa. Sesungguhnya
banyak yang menyesatkan (orang lain) dengan mengikuti hawa nafsunya tanpa dasar
pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.
120.
Tinggalkanlah dosa
yang terlihat dan yang tersembunyi. Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan
(perbuatan) dosa kelak akan dibalas (dengan siksaan) karena apa yang mereka
kerjakan.
121.
Janganlah kamu
memakan sesuatu dari (daging hewan) yang (ketika disembelih) tidak disebut nama
Allah. Perbuatan itu benar-benar suatu kefasikan. Sesungguhnya setan
benar-benar selalu membisiki kawan-kawannya) agar mereka
membantahmu. Jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu benar-benar musyrik.
122.
Apakah orang yang
sudah mati lalu Kami hidupkan dan beri dia cahaya yang membuatnya dapat
berjalan di tengah-tengah orang banyak, seperti orang yang berada dalam
kegelapan sehingga dia tidak dapat keluar dari sana? Demikianlah, dijadikan
terasa indah bagi orang-orang kafir apa yang mereka kerjakan.
123.
Demikian pula pada
setiap negeri Kami jadikan orang-orang jahatnya) sebagai
pembesar agar melakukan tipu daya di sana. Padahal, mereka hanya menipu diri
sendiri tanpa menyadarinya.
Hak Allah Menunjuk Seseorang Menjadi Nabi
124.
Apabila datang suatu
ayat kepada mereka, mereka berkata, “Kami tidak akan beriman hingga diberikan kepada
kami (sesuatu) seperti apa yang diberikan kepada rasul-rasul Allah.” Allah
lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. Orang-orang yang
berdosa nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan azab yang keras karena
tipu daya yang mereka lakukan.
125.
Maka, siapa yang
Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk
menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan
dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah
Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
Islam sebagai Jalan Hidup yang Lurus
126.
Inilah jalan Tuhanmu
yang lurus. Sungguh, Kami telah menjelaskan secara rinci ayat-ayat (Kami)
kepada orang-orang yang mengambil pelajaran.
127.
Bagi mereka
(disediakan) tempat yang damai (surga) di sisi Tuhannya. Dialah pelindung
mereka karena apa (amal kebajikan) yang mereka kerjakan.
Nasib Orang Zalim di Akhirat
128.
(Ingatlah) pada hari
ketika Dia mengumpulkan mereka semua (dan Allah berfirman), “Wahai golongan
jin, kamu telah sering kali (menyesatkan) manusia.” Kawan-kawan) mereka dari
golongan manusia berkata, “Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan) dan kami
telah sampai pada waktu yang telah Engkau tentukan buat kami.” Allah berfirman,
“Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.”
Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
129.
Demikianlah Kami
jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan sebagian lainnya, sebagai
balasan atas apa yang selalu mereka kerjakan.
130.
(Allah berfirman,) “Wahai golongan jin dan manusia, tidakkah sudah
datang kepadamu rasul-rasul dari kalanganmu sendiri yang menyampaikan
ayat-ayat-Ku kepadamu dan memperingatkanmu tentang pertemuan pada hari ini?” Mereka menjawab, “(Ya,) kami
menjadi saksi atas diri kami sendiri.” Namun, mereka tertipu oleh
kehidupan dunia. Mereka telah menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa
mereka adalah orang kafir.
131.
Demikian itu
(pengutusan para rasul) karena Tuhanmu tidak akan membinasakan suatu negeri
karena kezaliman (mereka), sedangkan penduduknya dalam keadaan belum tahu.
132.
Masing-masing orang
ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Tuhanmu tidak
lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
133.
Tuhanmulah Yang
Mahakaya lagi penuh rahmat. Jika menghendaki, Dia akan memusnahkanmu. Setelah
itu, Dia akan menggantimu dengan yang dikehendaki-Nya, sebagaimana Dia
menjadikan kamu dari keturunan kaum lain (sebelummu).
134.
Sesungguhnya apa pun
yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya.
135.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Wahai kaumku, berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat
(demikian). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan memperoleh tempat
(terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan
beruntung.
136.
Mereka menyediakan
sebagian dari sesuatu yang Allah ciptakan, yaitu hasil tanaman dan hewan
ternak, untuk Allah sambil berkata menurut persangkaan mereka, “Ini untuk Allah
dan yang ini untuk berhala-berhala kami.” Bagian yang (disediakan) untuk
berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, sedangkan bagian yang
(disediakan) untuk Allah akan sampai pada berhala-berhala mereka.) Sangat buruk
ketetapan mereka itu.
137.
Demikianlah
berhala-berhala mereka (setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang
musyrik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan mengacaukan
agama mereka sendiri.) Seandainya
Allah berkehendak, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka
bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.
138.
Mereka berkata
menurut anggapan mereka, “Inilah hewan ternak dan hasil bumi yang dilarang,
tidak boleh dimakan, kecuali oleh orang yang kami kehendaki. Ada pula hewan
yang diharamkan punggungnya (tidak boleh ditunggangi) dan ada hewan ternak yang
(ketika disembelih) boleh tidak menyebut nama Allah.” (Hal itu) sebagai
kebohongan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas semua yang mereka
ada-adakan.
139.
Mereka juga berkata,
“Apa yang ada di dalam perut hewan ternak ini khusus untuk kaum laki-laki kami
dan haram bagi istri-istri kami.” Jika (yang ada di dalam perut itu dilahirkan
dalam keadaan) mati, semua boleh (memakannya). Kelak Allah akan membalas
ketetapan mereka. Sesungguhnya Dia Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
140.
Sungguh rugi orang-orang
yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan tanpa pengetahuan dan
mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka dengan (semata-mata)
membuat-buat kebohongan terhadap Allah. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak
mendapat petunjuk.
Nikmat Allah kepada Umat Manusia
141.
Dialah yang
menumbuhkan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma,
tanaman yang beraneka ragam rasanya, serta zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia
berbuah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya. Akan
tetapi, janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.
142.
Di antara
hewan-hewan ternak itu ada yang dijadikan pengangkut beban dan ada (pula) yang
untuk disembelih. Makanlah rezeki yang diberikan Allah kepadamu. Janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang nyata
bagimu.
143.
Ada delapan hewan
ternak yang berpasangan (empat pasang, yaitu) sepasang domba dan sepasang
kambing. Katakanlah, “Apakah yang Dia haramkan itu dua yang jantan, dua yang
betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Terangkanlah kepadaku
berdasarkan pengetahuan jika kamu orang yang benar.”
144.
(Dua pasang lagi adalah)
sepasang unta dan sepasang sapi. Katakanlah, “Apakah yang Dia haramkan dua yang
jantan, dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah
kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan ini bagimu? Siapakah yang lebih
zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk
menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?”) Sesungguhnya
Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Makanan yang
Diharamkan atas Kaum Muslim dan Yahudi
145.
Katakanlah, “Tidak
kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan
memakannya bagi yang ingin memakannya, kecuali (daging) hewan yang mati
(bangkai), darah yang mengalir, daging babi karena ia najis, atau yang
disembelih secara fasik, (yaitu) dengan menyebut (nama) selain Allah. Akan
tetapi, siapa pun yang terpaksa bukan karena menginginkannya dan tidak melebihi
(batas darurat), maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
146.
Atas orang-orang
Yahudi Kami mengharamkan semua (hewan) yang berkuku.) Kami
mengharamkan pula atas mereka lemak sapi dan domba, kecuali yang melekat di
punggungnya, yang ada dalam isi perutnya, atau yang bercampur dengan tulang.
Demikianlah Kami menghukum mereka karena kedurhakaannya. Sesungguhnya Kami
Mahabenar.
147.
Maka, jika mereka
mendustakanmu, katakanlah, “Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas dan siksa-Nya
tidak dapat dielakkan dari orang-orang yang berdosa.”
148.
Orang-orang musyrik
akan berkata, “Jika Allah menghendaki, tentu kami tidak akan
mempersekutukan-Nya, begitu pula nenek moyang kami, dan kami tidak akan
mengharamkan apa pun.” Seperti itu pula orang-orang sebelum mereka telah
mendustakan (para rasul) sampai mereka merasakan azab Kami. Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Apakah kamu mempunyai dalil yang dapat kamu kemukakan kepada kami?
Yang kamu ikuti hanya persangkaan belaka dan kamu hanya mengira-ngira.”
149.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Hanya milik Allahlah dalil yang kuat. Maka, kalau Dia menghendaki,
niscaya kamu semua mendapat petunjuk.”
150.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Bawalah saksi-saksimu yang dapat membuktikan bahwa Allah
mengharamkan ini.” Jika mereka memberi kesaksian, engkau jangan (ikut pula)
memberi kesaksian bersama mereka. Jangan engkau ikuti keinginan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Kami dan orang-orang yang tidak beriman kepada
akhirat dan mempersekutukan Tuhan.
151.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Kemarilah! Aku akan membacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu,
(yaitu) janganlah mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuatbaiklah kepada
kedua orang tua, dan janganlah membunuh anak-anakmu karena kemiskinan. (Tuhanmu
berfirman,) ‘Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada
mereka.’ Janganlah pula kamu mendekati
perbuatan keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Janganlah kamu
membunuh orang yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar.) Demikian itu
Dia perintahkan kepadamu agar kamu mengerti.
152.
Janganlah kamu
mendekati (menggunakan) harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut
kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, lakukanlah secara adil sekalipun dia
kerabat(-mu). Penuhilah pula janji Allah. Demikian itu Dia perintahkan kepadamu
agar kamu mengambil pelajaran.”
153.
Sungguh, inilah
jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain)
sehingga mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya. Demikian itu Dia perintahkan
kepadamu agar kamu bertakwa.
Agama Islam sebagai Agama Para Nabi Terdahulu
154.
Kemudian, Kami telah
menganugerahkan kepada Musa Kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat Kami)
kepada orang yang berbuat kebaikan, menjelaskan secara rinci segala sesuatu,
serta memberi petunjuk dan rahmat agar mereka beriman kepada pertemuan dengan
Tuhannya.
155.
(Al-Qur’an) ini
adalah Kitab yang Kami turunkan lagi diberkahi. Maka, ikutilah dan bertakwalah
agar kamu dirahmati.
156.
(Kami turunkan
Al-Qur’an itu) supaya kamu (tidak) mengatakan, “Kitab itu hanya diturunkan
kepada dua golongan sebelum kami (Yahudi dan Nasrani) dan sesungguhnya kami
lengah dari apa yang mereka baca,”
157.
atau supaya kamu
(tidak) mengatakan, “Sesungguhnya jikalau Kitab itu diturunkan kepada kami,
tentulah kami lebih mendapat petunjuk daripada mereka.” Sungguh, telah datang kepadamu
penjelasan yang nyata, petunjuk, dan rahmat dari Tuhanmu. Maka, siapakah yang
lebih zalim daripada orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling
darinya? Kelak, Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang berpaling
dari ayat-ayat Kami dengan siksaan yang buruk karena mereka selalu berpaling.
158.
Yang mereka
nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, kedatangan Tuhanmu,
atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian
tanda-tanda Tuhanmu tidak bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman
sebelum itu atau (belum) berusaha berbuat kebajikan dalam masa imannya itu.
Katakanlah, “Tunggulah! Sesungguhnya Kami pun menunggu.”
159.
Sesungguhnya
orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam
golongan-golongan, sedikit pun engkau (Nabi Muhammad) tidak bertanggung jawab
terhadap mereka. Sesungguhnya urusan mereka (terserah) hanya kepada Allah.
Kemudian, Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.
Anugerah Allah dan Sikap Muslim dalam Beragama
160.
Siapa yang berbuat
kebaikan, dia akan mendapat balasan sepuluh kali lipatnya. Siapa yang berbuat
keburukan, dia tidak akan diberi balasan melainkan yang seimbang dengannya.
Mereka (sedikit pun) tidak dizalimi (dirugikan).
161.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku telah membimbingku ke jalan yang lurus, agama
yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan dia (Ibrahim) tidak termasuk
orang-orang musyrik.”
162.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam.
163.
Tidak ada sekutu
bagi-Nya. Itulah yang diperintahkan kepadaku. Aku adalah orang yang pertama
dalam kelompok orang muslim.”
164.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Apakah aku (pantas) mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah
Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap orang yang berbuat dosa, dirinya sendirilah
yang akan bertanggung jawab. Seseorang tidak akan memikul beban dosa orang
lain. Kemudian, kepada Tuhanmulah kamu kembali, lalu Dia akan memberitahukan
kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”
Kenikmatan sebagai Cobaan
165.
Dialah yang
menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia meninggikan sebagian
kamu beberapa derajat atas sebagian (yang lain) untuk menguji kamu atas apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat hukuman-Nya.
Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.