YŪNUS
(YUNUS)
Makkiyyah
Surah ke-10 : 109 ayat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
1. Alif Lām Rā. Itulah ayat-ayat
Kitab (Al-Qur’an) yang penuh hikmah
2. Pantaskah menjadi suatu keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan
kepada seorang laki-laki di antara mereka (yaitu), “Berilah peringatan kepada
manusia dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman bahwa mereka
mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.” Orang-orang kafir
berkata, “Sesungguhnya dia (Nabi Muhammad) ini benar-benar seorang penyihir
yang nyata.”
Allah Mengatur Semua Urusan
3. Sesungguhnya Tuhanmu adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa,) kemudian Dia
bersemayam di atas ʻArasy) (seraya)
mengatur segala urusan. Tidak ada seorang pun pemberi syafaat, kecuali setelah
(mendapat) izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu. Maka, sembahlah Dia! Apakah kamu
tidak mengambil pelajaran?
Bukti Hari Kebangkitan dan Balasan atas Perbuatan Manusia
4. Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang
benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan (makhluk),
kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi) agar Dia memberi balasan
dengan adil kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Adapun untuk
orang-orang yang kufur, untuk mereka (disediakan) minuman dari air yang
mendidih dan azab yang sangat pedih karena mereka selalu kufur.
Alam Semesta Membuktikan Kekuasaan Allah
5. Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya.) Dialah pula
yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu).) Allah tidak
menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui.
6. Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang
diciptakan Allah di langit dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda
(kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa.
Balasan Keingkaran dan Pahala Keimanan
7. Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami
(di akhirat), merasa puas dengan kehidupan dunia, dan merasa tenteram
dengannya, serta orang-orang yang lalai terhadap ayat-ayat Kami,
8. mereka itu tempatnya adalah neraka karena apa yang selalu mereka
kerjakan.
9. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, niscaya mereka
diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya. (Mereka berada) di dalam surga
yang penuh kenikmatan yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
10. Doa mereka di dalamnya adalah “Subhānakallāhumma” (‘Mahasuci
Engkau, ya Tuhan kami’) penghormatan mereka di dalamnya adalah (ucapan) salam,
dan doa penutup mereka adalah “Alḥamdu lillāhi rabbil ‘ālamīn” (‘segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam’).
Karakter Manusia
11. Jikalau Allah menyegerakan keburukan bagi manusia sebagaimana permintaan
mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti ajal mereka diakhiri. Akan tetapi,
Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di
akhirat) terombang-ambing dalam kesesatan mereka.
12. Apabila manusia ditimpa kesusahan, dia berdoa kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk, atau berdiri. Namun, setelah Kami hilangkan kesusahan itu
darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat) seolah-olah dia tidak pernah berdoa
kepada Kami untuk (menghilangkan) kesusahan yang telah menimpanya. Demikianlah,
dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas itu apa yang
selalu mereka kerjakan.
Kehancuran Umat Terdahulu dan Pelajaran yang Dapat Diambil
13. Sungguh, Kami benar-benar telah membinasakan beberapa generasi sebelum
kamu ketika mereka berbuat zalim, padahal para rasul mereka telah datang
membawa bukti-bukti yang nyata. Namun, mereka sama sekali tidak mau beriman.
Demikianlah, Kami memberi balasan kepada kaum yang berbuat dosa.
14. Kemudian, Kami jadikan kamu sebagai pengganti-pengganti di bumi setelah
mereka untuk Kami lihat bagaimana kamu berbuat.
Sikap Orang Musyrik terhadap Al-Qur’an
15. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami secara jelas, orang-orang
yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) berkata,
“Datangkanlah kitab selain Al-Qur’an ini atau gantilah!” Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Tidaklah pantas bagiku menggantinya atas kemauanku sendiri. Aku
tidak mengikuti, kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut
akan azab hari yang dahsyat jika mendurhakai Tuhanku.”
16. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku
tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu.
Sungguh, aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya (sebelum turun
Al-Qur’an). Apakah kamu tidak mengerti?”
17. Maka, siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan
kebohongan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya para
pendurhaka itu tidak akan beruntung.
Bentuk Syirik pada Zaman Jahiliah
18. Mereka menyembah selain Allah apa yang tidak dapat mendatangkan mudarat
kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat. Mereka berkata, “Mereka
(sembahan) itu adalah penolong-penolong kami di hadapan Allah.”) Katakanlah,
“Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah sesuatu di langit dan di bumi
yang tidak Dia ketahui?”) Mahasuci dan
Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
Manusia pada Mulanya Satu Akidah
19. Manusia itu dahulunya hanya umat yang satu (dalam ketauhidan), lalu
mereka berselisih. Seandainya tidak karena suatu ketetapan yang telah ada dari
Tuhanmu,) pastilah di antara mereka telah diberi keputusan
(azab di dunia) tentang apa yang mereka perselisihkan itu.
Permintaan Orang Musyrik akan Tanda-Tanda Kekuasaan Allah
20. Mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Nabi Muhammad)
suatu bukti (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah, “Sungguh, segala yang gaib
itu hanya milik Allah. Maka, tunggulah (siksaan Allah)! Sesungguhnya aku pun
termasuk orang-orang yang menunggu bersamamu.”
Sikap Manusia dalam Menghadapi Nikmat dan Bencana
21. Apabila Kami memberikan suatu rahmat kepada manusia setelah bencana
menimpa mereka, mereka segera melakukan segala tipu daya (untuk menentang)
ayat-ayat Kami. Katakanlah, “Allah lebih cepat pembalasan-Nya (atas tipu daya
itu).” Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami mencatat tipu dayamu.
22. Dialah (Allah) yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan (dan
berlayar) di lautan sehingga ketika kamu berada di dalam kapal, lalu
meluncurlah (kapal) itu membawa mereka dengan tiupan angin yang baik dan mereka
bergembira karenanya. Kemudian, datanglah badai dan gelombang menimpanya dari
segenap penjuru dan mereka pun mengira telah terkepung (bahaya). Maka, mereka
berdoa dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya (seraya berkata), “Sekiranya
Engkau menyelamatkan kami dari (bahaya) ini, pasti kami termasuk orang-orang
yang bersyukur.”
23. Namun, ketika Allah menyelamatkan mereka, seketika itu mereka berbuat
kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia, sesungguhnya
(bahaya) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri. (Itu hanya) kenikmatan hidup
duniawi. Kemudian, kepada Kamilah kembalimu, lalu akan Kami kabarkan kepadamu
apa yang selama ini kamu kerjakan.
Perumpamaan Kehidupan Duniawi
24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan dunia adalah ibarat air yang Kami
turunkan dari langit, lalu tumbuhlah karenanya macam-macam tanaman bumi yang
(dapat) dimakan oleh manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah
sempurna keindahannya, terhias,) dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam
atau siang. Lalu, Kami jadikan (tanaman)-nya seperti tanaman yang sudah
disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan
secara terperinci ayat-ayat itu kepada kaum yang berpikir.
Seruan Allah agar Manusia Hidup Bahagia
25. Allah menyeru (manusia) ke Dārussalām (surga) dan memberi petunjuk
kepada siapa yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus (berdasarkan
kesiapannya untuk menerima petunjuk).
26. Bagi orang-orang yang berbuat baik (ada pahala) yang terbaik (surga) dan
tambahannya (kenikmatan melihat Allah). Wajah-wajah mereka tidak ditutupi debu
hitam dan tidak (pula diliputi) kehinaan. Mereka itulah para penghuni surga.
Mereka kekal di dalamnya.
27. Orang-orang yang berbuat kejahatan (akan mendapatkan) balasan kejahatan
yang setimpal dan mereka diliputi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang
pelindung (pun) dari (azab) Allah. Wajah-wajah mereka seakan-akan ditutupi
kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah para penghuni neraka.
Mereka kekal di dalamnya.
Ancaman bagi Orang yang Menyekutukan Allah
28. (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan mereka semuanya,
kemudian Kami berfirman kepada orang-orang yang mempersekutukan (Kami),
“Tetaplah di tempatmu, kamu dan para sekutumu.” Lalu, Kami pisahkan di antara
mereka, dan sekutu-sekutu mereka berkata, “Kamu sekali-kali tidak pernah
menyembah kami.”
29. Maka, cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dengan kamu, bahwa
sesungguhnya kami tidak tahu-menahu tentang penyembahan kamu (kepada kami).”
30. Di sanalah (padang Mahsyar), setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa
yang telah dikerjakannya (dahulu) dan mereka dikembalikan kepada Allah,
pelindung mereka yang sebenarnya, dan lenyaplah dari mereka apa (sesembahan)
yang selalu mereka ada-adakan.
Bukti Kekuasaan Allah yang Menggugurkan Kepercayaan Orang Musyrik
31. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapakah yang menganugerahkan rezeki
kepadamu dari langit dan bumi, siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran
dan penglihatan, siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup, serta siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka,
mereka akan menjawab, “Allah.” Maka, katakanlah, “Apakah kamu tidak takut (akan
azab Allah)?”
32. Maka, itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya. Tidak ada setelah
kebenaran itu kecuali kesesatan. Maka, bagaimana kamu dipalingkan (dari
kebenaran)?
33. Demikianlah, telah pasti (berlaku) ketentuan Tuhanmu terhadap
orang-orang yang berbuat fasik bahwa sesungguhnya mereka tidak beriman.
34. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah di antara sekutu-sekutu kamu ada
yang dapat memulai penciptaan (makhluk) kemudian mengembalikannya
(menghidupkannya lagi)?” Katakanlah, “Allah memulai penciptaan (makhluk),
kemudian mengembalikannya (menghidupkannya lagi). Lalu, bagaimana kamu dapat
dipalingkan (dari kebenaran)?”
35. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah di antara sekutu-sekutu kamu ada
yang membimbing pada kebenaran?” Katakanlah, “Allah membimbing pada kebenaran.”
Maka, apakah yang membimbing pada kebenaran lebih berhak diikuti ataukah yang
tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka, mengapa kamu (berbuat
demikian)? Bagaimanakah kamu memberi keputusan?
36. Kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak
sedikit pun berguna menyangkut (perolehan) kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka lakukan.
Jaminan Allah tentang Kemurnian Al-Qur’an
37. Tidak mungkin Al-Qur’an ini dibuat-buat oleh selain Allah, tetapi
(Al-Qur’an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan secara
terperinci ketetapan (Allah). Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari
Tuhan semesta alam.
38. Bahkan, apakah (pantas) mereka mengatakan, “Dia (Nabi Muhammad) telah
membuat-buat (Al-Qur’an) itu.”? Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Kalau demikian,)
buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah siapa yang dapat kamu
(ajak) selain Allah (untuk menolongmu), jika kamu orang-orang yang benar.”
39. Bahkan, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan
sempurna dan belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah halnya
umat-umat sebelum mereka telah mendustakan (para rasul). Maka, perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang zalim.
Sikap Orang Musyrik terhadap Al-Qur’an
40. Di antara mereka ada orang yang beriman padanya (Al-Qur’an), dan di
antara mereka ada (pula) orang yang tidak beriman padanya. Tuhanmu lebih
mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
41. Jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), katakanlah, “Bagiku
perbuatanku dan bagimu perbuatanmu. Kamu berlepas diri dari apa yang aku
perbuat dan aku pun berlepas diri dari apa yang kamu perbuat.”
42. Di antara mereka ada orang yang mendengarkan engkau (Nabi Muhammad).
Apakah engkau dapat menjadikan orang yang tuli itu bisa mendengar walaupun
mereka tidak mengerti?
43. Di antara mereka ada orang yang melihat kepada engkau. Apakah engkau
dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta, walaupun mereka tidak melihat?
44. Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia
itulah yang menzalimi dirinya sendiri.
Ancaman terhadap Orang yang Mendustakan Al-Qur’an
45. (Ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa)
seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang
hari, (seperti ketika) mereka (sejenak) saling mengenal di antara mereka
(setelah dibangkitkan dari alam kubur). Sungguh rugi orang-orang yang
mendustakan pertemuan dengan Allah dan mereka bukanlah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
46. Sesungguhnya jika Kami benar-benar memperlihatkan kepadamu (Nabi
Muhammad) sebagian dari (siksa) yang Kami janjikan kepada mereka (di dunia),
atau jika Kami mewafatkan engkau (sebelum datangnya azab itu), hanya kepada
Kamilah mereka kembali, kemudian Allah menjadi saksi atas apa yang mereka
lakukan.
47. Setiap umat mempunyai rasul. Apabila rasul mereka telah datang (di
akhirat kelak), diputuskanlah (oleh Allah) di antara mereka dengan adil,
sedangkan mereka tidak dizalimi (sedikit pun).
48. Mereka mengatakan, “Kapankah (datangnya) janji (azab) ini jika kamu
(Nabi Muhammad dan para pengikutmu) adalah orang-orang benar?”
49. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku tidak kuasa (menolak) mudarat dan tidak
pula (mendatangkan) manfaat kepada diriku, kecuali apa yang Allah kehendaki.”
Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak
dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak (pula) dapat meminta percepatan.
50. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku, jika datang kepada
kamu siksaan-Nya pada waktu malam atau siang hari, (siksa) manakah yang diminta
untuk disegerakan oleh para pendurhaka itu?”
51. Apabila azab itu terjadi, apakah kemudian kamu baru memercayainya?
Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sebelumnya kamu selalu meminta
agar ia disegerakan?
52. Kemudian, dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu, “Rasakanlah
olehmu azab yang kekal. (Bukankah) kamu tidak diberi balasan, melainkan
(setimpal) dengan apa yang selama ini telah kamu usahakan?”
53. Mereka menanyakan kepadamu (Nabi Muhammad), “Benarkah ia (azab yang
dijanjikan Allah) itu?” Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya (azab) itu
pasti benar dan sekali-kali kamu tidak dapat menghindar.”
Penyesalan Manusia di Akhirat
54. Seandainya setiap orang yang berbuat zalim itu (mempunyai) apa yang ada
di bumi, tentu dia menebus diri dengannya. Mereka menyembunyikan penyesalan
ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Diputuskanlah (oleh Allah) di antara
mereka dengan adil, sedangkan mereka tidak dizalimi (sedikit pun).
55. Ketahuilah, sesungguhnya milik Allahlah apa yang ada di langit dan di
bumi. Ketahuilah, sesungguhnya janji Allah itu benar, tetapi kebanyakan mereka
tidak mengetahui.
56. Dialah yang menghidupkan dan mematikan serta hanya kepada-Nyalah kamu
akan dikembalikan.
57. Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari
Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang mukmin.
58. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu,
hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka
kumpulkan.”
Bantahan terhadap Orang Musyrik yang Mengingkari Kebenaran Wahyu
59. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang
diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan sebagiannya
halal.” Katakanlah, “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini)
ataukah kamu mengada-ada atas nama Allah?”
60. Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah
(berkenaan dengan apa yang akan Allah berikan kepada mereka) pada hari Kiamat?
Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) kepada
manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.
Semua Perbuatan Manusia Berada dalam Pengawasan Allah
61. Engkau (Nabi Muhammad) tidak berada dalam suatu urusan, tidak membaca
suatu ayat Al-Qur’an, dan tidak pula mengerjakan suatu pekerjaan, kecuali Kami
menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak ada yang luput sedikit pun
dari (pengetahuan) Tuhanmu, walaupun seberat zarah, baik di bumi maupun di
langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu,
kecuali semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).
Orang yang Beriman dan Bertakwa sebagai Wali Allah
62. Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa
takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih.
63. (Mereka adalah) orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.
64. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.
Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (ketetapan dan janji) Allah. Demikian
itulah kemenangan yang agung.
65. Janganlah engkau (Nabi Muhammad) sedih oleh perkataan mereka.
Sesungguhnya kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Allah sebagai Pemilik Segala Sesuatu
66. Ketahuilah bahwa sesungguhnya milik Allahlah siapa yang ada di langit
dan siapa yang ada di bumi. Orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah
tidaklah mengikuti (suatu kebenaran). Mereka hanya mengikuti persangkaan belaka
dan mereka hanyalah menduga-duga.
67. Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan
(menjadikan) siang terang benderang.) Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang (mau) mendengar.
Bukti Keesaan Allah
68. Mereka (yang menyekutukan Allah) berkata, “Allah mengangkat anak.”
Mahasuci Dia. Dialah Yang Mahakaya. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai alasan kuat tentang ini. Pantaskah kamu
mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui?
69. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya orang-orang yang
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.”
70. (Bagi mereka) kesenangan (sesaat) ketika di dunia, selanjutnya kepada
Kamilah tempat mereka kembali, kemudian Kami jadikan mereka merasakan azab yang
keras karena mereka selalu kufur.
Pelajaran dari Kisah Nabi Nuh
71. Bacakanlah (sampaikanlah wahai Nabi Muhammad) kepada mereka berita
penting (tentang) Nuh ketika dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, jika
terasa berat bagi kamu keberadaanku tinggal (bersamamu) dan peringatanku dengan
ayat-ayat Allah, kepada Allahlah aku bertawakal. Oleh karena itu, bulatkanlah
keputusanmu dan kumpulkanlah sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku),
selanjutnya janganlah keputusanmu itu dirahasiakan. Kemudian, bertindaklah
terhadap diriku dan janganlah kamu tunda-tunda (tindakan itu) kepadaku.
72. Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta imbalan
sedikit pun darimu. Imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah dan aku diperintah
agar aku masuk ke dalam golongan orang-orang muslim.”
73. Mereka mendustakannya (Nuh). Lalu, Kami selamatkan dia dan orang-orang
yang bersamanya di dalam bahtera serta Kami jadikan mereka sebagai generasi
penerus dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami.
Perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
74. Kemudian, Kami mengutus setelahnya (Nuh) beberapa rasul kepada kaum
mereka (umat masing-masing), maka rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi mereka tidak mau beriman karena mereka
dahulu telah (biasa) mendustakannya. Demikianlah Kami mengunci hati orang-orang
yang melampaui batas.
Kisah Nabi Musa dan Bani Israil di Mesir
75. Kemudian, setelah mereka Kami mengutus Musa dan Harun kepada Fir‘aun dan
para pemuka kaumnya, dengan membawa tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Lalu, mereka menyombongkan
diri dan mereka adalah kaum pendurhaka.
76. Ketika telah datang kepada mereka kebenaran (mukjizat) dari sisi Kami,
mereka berkata, “Sesungguhnya ini benar-benar sihir yang nyata.”
77. Musa berkata, “Apakah (pantas) kamu mengatakan terhadap kebenaran (mukjizat)
ketika ia datang kepadamu, ‘sihirkah ini?’ Padahal, para penyihir itu tidaklah
mendapat kemenangan.”
78. Mereka berkata, “Apakah engkau (Musa) datang kepada kami untuk
memalingkan kami dari apa yang kami dapati pada nenek moyang kami (menyembah
berhala), dan agar kamu berdua (Musa dan Harun) mempunyai kekuasaan di bumi
(negeri Mesir)? Kami tidak akan beriman kepada kamu berdua.”
Tantangan Fir‘aun kepada Nabi Musa
79. Fir‘aun berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Datangkanlah kepadaku
semua penyihir yang ulung!”
80. Ketika para penyihir itu datang, Musa berkata kepada mereka,
“Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan!”
81. Setelah mereka melemparkan (tali-temali), Musa berkata, “Apa yang kamu
bawa itulah sihir. Sesungguhnya Allah akan membatalkan (mengalahkan)-nya.
Sesungguhnya Allah tidak membiarkan perbuatan orang-orang yang berbuat
kerusakan.
82. Allah akan mengukuhkan kebenaran dengan ketetapan-ketetapan-Nya,
walaupun para pendurhaka tidak menyukainya.
Sebagian Bani Israil Beriman kepada Nabi Musa
83. Tidak ada yang beriman kepada Musa selain keturunan dari kaumnya
disertai ketakutan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya yang akan menyiksa
mereka. Sesungguhnya Fir‘aun benar-benar sewenang-wenang di bumi. Sesungguhnya
ia benar-benar termasuk orang-orang yang melampaui batas.
84. Musa berkata, “Wahai kaumku, jika kamu sungguh-sungguh beriman kepada
Allah, bertawakallah hanya kepada-Nya apabila kamu benar-benar orang-orang
muslim (yang berserah diri kepada Allah).”
85. Mereka pun berkata, “Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim.
86. Selamatkanlah pula kami dengan rahmat-Mu dari kaum yang kafir.”
87. Telah Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya (Harun), “Ambillah oleh
kamu berdua beberapa rumah di Mesir untuk tempat tinggal kaummu, jadikanlah
rumah-rumahmu itu kiblat (tempat ibadah), dan tegakkanlah salat. Gembirakanlah
orang-orang mukmin.”
Kutukan Nabi Musa atas Fir’aun dan Pengikutnya
88. Musa berkata, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberikan
kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan (yang
banyak) dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibat pemberian itu) mereka
menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda
mereka dan kunci matilah hati mereka sehingga mereka tidak beriman sampai
mereka melihat azab yang sangat pedih.”
89. Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, permohonan kamu berdua telah
diperkenankan. Maka, tetaplah kamu berdua (pada jalan yang lurus) dan janganlah
sekali-kali kamu berdua mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.”
Kehancuran Fir‘aun dan Bala Tentaranya
90. Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu,
Fir‘aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas
hingga ketika Fir‘aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, “Aku percaya bahwa
tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku
termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).”
91. Apakah (baru) sekarang (kamu beriman), padahal sungguh kamu telah
durhaka sejak dahulu dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan?
92. Pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar kamu menjadi pelajaran bagi
orang-orang yang datang setelah kamu. Sesungguhnya kebanyakan manusia
benar-benar lengah (tidak mengindahkan) tanda-tanda (kekuasaan) Kami.
93. Sungguh, Kami benar-benar telah menempatkan Bani Israil di tempat
kediaman yang benar (bagus dan nyaman) dan Kami beri mereka rezeki yang baik.
Maka, mereka tidak berselisih hingga datang kepada mereka pengetahuan (yang
tersurat dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhanmu akan memberi keputusan antara
mereka pada hari Kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.
Larangan Meragukan dan Mendustakan Al-Qur’an
94. Jika engkau (Nabi Muhammad) berada dalam keraguan tentang apa (kisah
nabi-nabi terdahulu) yang Kami turunkan kepadamu, tanyakanlah kepada
orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sungguh, telah datang kebenaran
kepadamu dari Tuhanmu. Maka, janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang
yang ragu.
95. Janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu tergolong orang-orang yang merugi.
96. Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti mendapatkan ketentuan Tuhanmu
(menjadi kufur atas pilihan sendiri) itu tidak akan beriman.
97. Meskipun semua tanda-tanda (kebesaran Allah) datang kepada mereka,
(mereka tidak juga beriman) hingga mereka menyaksikan azab yang sangat pedih.
Larangan Memaksa Orang untuk Beriman
98. Mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang segera beriman sehingga
imannya itu bermanfaat kepadanya, selain kaum Yunus? Ketika mereka beriman,
Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami
berikan kesenangan hidup (sementara) kepada mereka sampai waktu yang
ditentukan.
99. Seandainya Tuhanmu menghendaki, tentulah semua orang di bumi seluruhnya
beriman. Apakah engkau (Nabi Muhammad) akan memaksa manusia hingga mereka
menjadi orang-orang mukmin?
100.
Tidak seorang pun
akan beriman, kecuali dengan izin Allah dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang
yang tidak mau mengerti.
Perintah untuk Mengamati Ciptaan Allah
101.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Perhatikanlah apa saja yang ada di langit dan di bumi!” Tidaklah
berguna tanda-tanda (kebesaran Allah) dan peringatan-peringatan itu (untuk menghindarkan
azab Allah) dari kaum yang tidak beriman.
102.
Mereka tidak
menunggu kecuali seperti hari-hari (kejadian-kejadian) yang sama dengan
kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang terdahulu sebelum mereka.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Maka, tunggulah (siksaan Allah)! Sesungguhnya aku
pun termasuk orang-orang yang menunggu bersamamu.”
103.
Kemudian, Kami
selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman. Demikianlah menjadi
ketentuan Kami untuk menyelamatkan orang-orang mukmin.
Seruan untuk Beribadah hanya kepada Allah
104.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Wahai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku,
aku tidak menyembah (apa atau siapa) yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku
menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku diperintah supaya aku termasuk
orang-orang mukmin.”
105.
(Aku juga diperintah
dengan firman-Nya), “Hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam) dengan lurus dan
janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang musyrik.
106.
Janganlah engkau
sembah selain Allah, sesuatu yang tidak memberi manfaat kepadamu dan tidak
(pula) memberi mudarat kepadamu, sebab jika engkau lakukan (yang demikian itu),
sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim.”
107.
Jika Allah
menimpakan suatu mudarat kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya
kecuali Dia dan jika Dia menghendaki kebaikan bagimu, tidak ada yang dapat
menolak karunia-Nya. Dia memberikannya (kebaikan itu) kepada siapa yang Dia
kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
108.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an)
dari Tuhanmu. Maka, siapa yang mendapatkan petunjuk, sesungguhnya petunjuknya
itu untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Siapa yang sesat, sesungguhnya
kesesatannya itu (mencelakakan) dirinya sendiri. Aku bukanlah penanggung jawab
kamu.”
109.
Ikutilah apa yang
telah diwahyukan kepadamu dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan. Dia
adalah pemberi putusan yang terbaik.