AL-ISRĀ’
(MEMPERJALANKAN PADA MALAM HARI)
Makkiyyah
Surah ke-17: 111 ayat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
Peristiwa Isra dan Penghormatan kepada Nabi Muhammad
1. Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad)
pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi
sekelilingnya) agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian
tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.
Penghormatan kepada Nabi Musa dan Kehancuran Bani Israil karena Tidak
Mengikuti Ajaran Taurat
2. Kami memberi Musa Kitab (Taurat) dan menjadikannya sebagai petunjuk bagi
Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil pelindung selain Aku.
3. (Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh, sesungguhnya dia
(Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.”
4. Kami wahyukan kepada Bani Israil di dalam Kitab (Taurat) itu, “Kamu
benar-benar akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan benar-benar akan
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”
5. Apabila datang saat (kerusakan) yang pertama dari keduanya, Kami
datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, lalu mereka merajalela di
kampung-kampung. Itulah janji yang pasti terlaksana.
6. Kemudian, Kami memberikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka,
membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan menjadikanmu kelompok yang
lebih besar.
7. Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu
sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada
dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan
musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis)
sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja
yang mereka kuasai.
8. Mudah-mudahan Tuhanmu melimpahkan rahmat kepadamu. Akan tetapi, jika
kamu kembali (melakukan kejahatan), niscaya Kami kembali (mengazabmu). Kami
jadikan (neraka) Jahanam sebagai penjara bagi orang-orang kafir.
Al-Qur’an sebagai Petunjuk ke Jalan yang Benar
9. Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus
dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan
bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar
10. dan sesungguhnya bagi orang-orang yang tidak beriman pada akhirat telah
Kami sediakan bagi mereka azab yang sangat pedih.
Ketergesa-gesaan Orang Kafir untuk Mendapatkan Azab
11. Manusia (seringkali) berdoa untuk (mendapatkan) keburukan sebagaimana
(biasanya) berdoa untuk (mendapatkan) kebaikan. Manusia itu (sifatnya)
tergesa-gesa.
Penciptaan Malam dan Siang sebagai Tanda Kebesaran Allah
12. Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami). Kami
hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang agar kamu
(dapat) mencari karunia dari Tuhanmu dan mengetahui bilangan tahun serta
perhitungan (waktu). Segala sesuatu telah Kami terangkan secara terperinci.
Setiap Orang Memetik Buah Perbuatannya Sendiri
13. Setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di
lehernya. Pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab yang dia terima
dalam keadaan terbuka.
14. (Dikatakan,) “Bacalah kitabmu. Cukuplah dirimu pada hari ini sebagai
penghitung atas (amal) dirimu.”
15. Siapa yang mendapat petunjuk, sesungguhnya ia mendapat petunjuk itu
hanya untuk dirinya. Siapa yang tersesat, sesungguhnya (akibat) kesesatannya
itu hanya akan menimpa dirinya. Seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa
orang lain. Kami tidak akan menyiksa (seseorang) hingga Kami mengutus seorang
rasul.
Cara Allah Menghancurkan Suatu Kaum
16. Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, Kami perintahkan orang-orang
yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah). Lalu, mereka melakukan
kedurhakaan di negeri itu sehingga pantaslah berlaku padanya perkataan (azab
Kami). Maka, Kami hancurkan (negeri itu) sehancur-hancurnya.
17. Banyak generasi setelah Nuh yang telah Kami binasakan. Cukuplah Tuhanmu
sebagai Zat Yang Mahateliti lagi Maha Melihat dosa-dosa hamba-Nya.
Pengejar Dunia dan Pengejar Akhirat
18. Siapa yang menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) Kami segerakan
baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi siapa yang Kami kehendaki.
Kemudian, Kami sediakan baginya (neraka) Jahanam. Dia akan memasukinya dalam
keadaan tercela lagi terusir (dari rahmat Allah).
19. Siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan
sungguh-sungguh, dan dia adalah mukmin, mereka itulah orang yang usahanya
dibalas dengan baik.
20. Tiap-tiap (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia)
maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat) Kami berikan anugerah dari
kemurahan Tuhanmu dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
21. Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian
(yang lain). Sungguh kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar
keutamaannya.
22. Janganlah engkau menjadikan tuhan yang lain bersama Allah (sebab) nanti
engkau menjadi tercela lagi terhina.
Beberapa Etika Pergaulan
23. Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau
membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.)
24. Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua
(menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”
25. Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam dirimu. Jika kamu adalah
orang-orang yang saleh, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun bagi orang-orang
yang bertobat.
26. Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan
orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros.
27. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan
itu sangat ingkar kepada Tuhannya.
28. Jika (tidak mampu membantu sehingga) engkau (terpaksa) berpaling dari
mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang lemah lembut.
29. Janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan
jangan (pula) engkau mengulurkannya secara berlebihan sebab nanti engkau
menjadi tercela lagi menyesal.
30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki
dan menyempitkan (-nya bagi siapa yang Dia kehendaki). Sesungguhnya Dia
Mahateliti lagi Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
31. Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang
memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
itu adalah suatu dosa yang besar.
32. Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan
keji dan jalan terburuk.
33. Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya),
kecuali dengan suatu (alasan) yang benar.) Siapa yang
dibunuh secara teraniaya, sungguh Kami telah memberi kekuasaan) kepada
walinya. Akan tetapi, janganlah dia (walinya itu) melampaui batas dalam
pembunuhan (kisas). Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.
34. Janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan (cara) yang
terbaik (dengan mengembangkannya) sampai dia dewasa dan penuhilah janji
(karena) sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.
35. Sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar dan timbanglah dengan
timbangan yang benar. Itulah yang paling baik dan paling bagus akibatnya.
36. Janganlah engkau mengikuti sesuatu yang tidak kauketahui. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.
37. Janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong karena sesungguhnya
engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi
gunung.
38. Kejahatan dari semua (larangan) itu) dibenci di
sisi Tuhanmu.
39. Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhan kepada engkau (Nabi
Muhammad). Janganlah engkau menjadikan tuhan yang lain di samping Allah, yang
menyebabkan engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi
terusir (dari rahmat Allah).
Sanggahan terhadap Orang-Orang yang Mempersekutukan Allah
40. Apakah (pantas) Tuhanmu memilihkan anak laki-laki untukmu, sedangkan Dia
menjadikan malaikat sebagai anak perempuan? Sesungguhnya kamu (kaum musyrik)
benar-benar mengucapkan perkataan yang (dosanya) sangat besar.
41. Sungguh telah Kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan) dalam
Al-Qur’an ini agar mereka selalu ingat. Akan tetapi, (peringatan) itu tidak
menambah (apa pun) kepada mereka, kecuali makin lari (dari kebenaran).
42. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Seandainya ada tuhan-tuhan (lain) di
samping-Nya, sebagaimana yang mereka katakan, niscaya tuhan-tuhan itu mencari
jalan kepada (Tuhan) Pemilik ʻArasy (untuk mengalahkan atau menyaingi-Nya).”
43. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan
ketinggian yang agung.
44. Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa
bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih
dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
Orang-Orang Kafir Tidak Dapat Memahami Al-Qur’an
45. Apabila engkau (Nabi Muhammad) membaca Al-Qur’an, Kami adakan suatu
tabir yang tertutup antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman pada
kehidupan akhirat.
46. Kami jadikan di atas hati mereka penutup-penutup (sesuai dengan kehendak
dan sikap mereka) sehingga mereka tidak memahaminya dan di telinga mereka ada
penyumbat (sehingga tidak mendengarnya). Apabila engkau menyebut (nama) Tuhanmu
saja dalam Al-Qur’an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena
benci).
47. Kami lebih tahu bagaimana (sikap) mereka mendengarkan (Al-Qur’an) saat
mereka mendengarkan engkau (Nabi Muhammad) dan berbisik-bisik (sesama mereka)
ketika orang-orang zalim itu berkata, “Kamu tidak mengikuti (siapa pun),
kecuali seorang laki-laki yang kena sihir.”
48. Perhatikanlah (Nabi Muhammad) bagaimana mereka membuat
perumpamaan-perumpamaan (yang buruk) tentang engkau! Maka, sesatlah mereka
sehingga tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu).
Cara Membantah Keingkaran Kaum Musyrik
49. Mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang dan
kepingan-kepingan (yang berserakan), apakah kami benar-benar akan dibangkitkan
kembali sebagai makhluk yang baru?”
50. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jadilah kamu batu atau besi,
51. atau (jadilah) makhluk lain yang tidak mungkin hidup kembali menurut
pikiranmu (maka Allah akan tetap menghidupkannya kembali).” Kemudian, mereka
akan bertanya, “Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakanlah, “Yang
telah menciptakan kamu pertama kali.” Mereka akan menggeleng-gelengkan
kepalanya kepadamu (karena takjub) dan berkata, “Kapan (kiamat) itu (akan
terjadi)?” Katakanlah, “Barangkali waktunya sudah dekat,”
52. yaitu pada hari (ketika) Dia memanggilmu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil
memuji-Nya dan mengira tidak berdiam (di bumi) kecuali hanya sebentar.
53. Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan
di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
54. Tuhanmu lebih mengetahui tentang kamu. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia
merahmatimu dan jika Dia menghendaki, niscaya Dia mengazabmu. Kami tidaklah
mengutusmu (Nabi Muhammad) sebagai penjaga bagi mereka.
55. Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Sungguh, Kami
telah melebihkan sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain) dan Kami
anugerahkan Zabur kepada Daud.
56. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Serulah mereka yang kamu anggap (tuhan)) selain Dia.
Mereka tidak akan mampu menghilangkan bahaya darimu dan tidak (pula) mampu
mengalihkannya.”
57. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka (sendiri) mencari jalan kepada
Tuhan)
(masing-masing berharap) siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada
Allah). Mereka juga mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya.
Sesungguhnya, azab Tuhanmu itu adalah yang (harus) ditakuti.
58. Tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), kecuali Kami
membinasakannya sebelum hari Kiamat atau Kami siksa (penduduk)-nya dengan siksa
yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam Kitab (Lauh
Mahfuz).
Mukjizat yang Diingkari akan Melahirkan Azab Allah
59. Tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda
(kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh
orang-orang terdahulu. Kami telah berikan kepada kaum Samud unta betina
(sebagai mukjizat) yang jelas, tetapi mereka menganiayanya (dengan
menyembelihnya). Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu kecuali untuk
menakut-nakuti.
60. (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepadamu, “Sesungguhnya Tuhanmu (dengan
ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi seluruh manusia.” Kami tidak menjadikan ru’yā) yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan
sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk) dalam Al-Qur’an. Kami menakut-nakuti mereka,
tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.
Permusuhan Iblis terhadap Adam dan Keturunannya
61. (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu
semua kepada Adam.” Mereka pun sujud, tetapi Iblis (enggan). Ia (Iblis)
berkata, “Apakah aku harus bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?”
62. Ia (Iblis) berkata, “Terangkanlah kepadaku tentang orang ini yang lebih
Engkau muliakan daripada aku. Sungguh, jika Engkau memberi tenggang waktu
kepadaku sampai hari Kiamat, niscaya aku benar-benar akan menyesatkan
keturunannya, kecuali sebagian kecil.”
63. Dia (Allah) berfirman, “Pergilah, siapa saja di antara mereka yang
mengikuti kamu, sesungguhnya (neraka) Jahanamlah balasanmu semua sebagai
balasan yang sempurna.
64. Perdayakanlah (wahai Iblis) siapa saja di antara mereka yang engkau
sanggup dengan ajakanmu. Kerahkanlah pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan
kaki terhadap mereka. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak,
lalu berilah janji kepada mereka.” Setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka
kepada mereka.
65. (Allah berfirman lagi,) “Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis)
atas hamba-hamba-Ku (yang mukmin). Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga (mereka
darimu).”
Nikmat Allah di Dunia dan Beberapa Kejadian pada Hari Kiamat
66. Tuhanmulah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu agar kamu
mencari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penyayang terhadapmu.
67. Apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilang semua yang kamu
seru, kecuali Dia. Akan tetapi, ketika Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu
berpaling (dari-Nya). Manusia memang selalu ingkar.
68. Apakah kamu merasa aman dari kemungkinan Dia akan membenamkan sebagian
daratan bersama kamu atau mengirimkan kerikil, lalu kamu tidak akan mendapati
seorang pun sebagai pelindung?
69. Ataukah kamu merasa aman bahwa Dia tidak akan mengembalikanmu ke laut
sekali lagi, lalu mengirimkan angin topan kepadamu dan menenggelamkanmu
disebabkan kekufuranmu, kemudian kamu tidak akan mendapati seorang penolong pun
dalam menghadapi (siksaan) Kami?
70. Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di
darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang
baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan
dengan kelebihan yang sempurna.
71. (Ingatlah) pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya.
Maka, siapa yang diberi catatan amalnya di tangan kanannya, mereka akan membaca
catatannya (dengan bahagia) dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun.
72. Siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, di akhirat pun dia pasti buta
dan lebih tersesat jalannya.
Kegagalan Melawan Nabi Muhammad
73. Sesungguhnya mereka hampir memalingkan engkau (Nabi Muhammad) dari (apa)
yang telah Kami wahyukan kepadamu agar engkau mengada-ada yang lain terhadap
Kami. Jika demikian, tentu mereka menjadikan engkau sahabat yang setia.
74. Seandainya Kami tidak memperteguh (hati)-mu, niscaya engkau hampir saja
condong sedikit kepada mereka.
75. Jika demikian, tentu akan Kami rasakan kepadamu (siksaan) dua kali lipat
di dunia dan dua kali lipat setelah mati. Kemudian, engkau (Nabi Muhammad) tidak
akan mendapati seorang penolong pun terhadap Kami.
76.
Sesungguhnya mereka
hampir membuatmu (Nabi Muhammad) gelisah di negeri (Makkah) untuk mengusirmu
dari negeri itu. Kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak
akan tinggal (bertahan), kecuali sebentar saja.)
77. (Yang demikian itu) merupakan ketetapan (bagi) para rasul Kami yang
benar-benar Kami utus sebelum engkau) dan tidak
akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami.
Petunjuk-Petunjuk Allah dalam Menghadapi Tantangan
78.
Dirikanlah salat
sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula salat)
Subuh!) Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).)
79. Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah)
tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
80. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Ya Tuhanku, masukkan aku (ke tempat dan
keadaan apa saja) dengan cara yang benar, keluarkan (pula) aku dengan cara yang
benar, dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(-ku).)
81. Katakanlah, “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.”
Sesungguhnya yang batil itu pasti lenyap.
82. Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya
akan menambah kerugian.
83. Apabila Kami menganugerahkan kenikmatan kepada manusia, niscaya dia
berpaling dan menjauhkan diri (dari Allah dengan sombong). Namun, apabila dia
ditimpa kesusahan, niscaya dia berputus asa.
84. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan
pembawaannya masing-masing.” Maka, Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar jalannya.
85. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang roh. Katakanlah, “Roh
itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali
hanya sedikit.”
Tantangan untuk Menandingi Al-Qur’an
86. Sungguh, jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan (apa) yang telah
Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad) dan engkau tidak akan mendapatkan untuk
dirimu seorang pembela pun terhadap Kami.
87. Akan tetapi, (Kami tetap mengabadikan Al-Qur’an) karena rahmat dari
Tuhanmu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu (Nabi Muhammad) sangat besar.
88. Katakanlah, “Sungguh, jika manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan
yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat mendatangkan yang
serupa dengannya, sekalipun mereka membantu satu sama lainnya.”
89. Sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang segala perumpamaan dengan
berbagai macam cara kepada manusia dalam Al-Qur’an ini, tetapi kebanyakan
manusia tidak menginginkan kecuali kekufuran.
Tantangan Orang-Orang Kafir terhadap Nabi Muhammad untuk Mendatangkan
Mukjizat
90. Mereka berkata, “Kami tidak akan percaya kepadamu (Nabi Muhammad)
sebelum engkau membuat mata air yang memancar dari bumi untuk kami,
91. atau engkau mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu engkau alirkan
di celah-celahnya sungai yang deras alirannya,
92. atau engkau jatuhkan langit berkeping-keping kepada kami, sebagaimana
engkau telah katakan, atau engkau datangkan Allah dan para malaikat berhadapan
muka dengan kami,
93. atau engkau mempunyai sebuah rumah yang (terbuat) dari emas, atau engkau
naik ke langit dan kami tidak akan mempercayai kenaikanmu itu sebelum engkau
turunkan kepada kami sebuah kitab untuk kami baca.” Katakanlah (Nabi Muhammad),
“Mahasuci Tuhanku. Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?”
Keingkaran Orang-Orang Kafir terhadap Manusia sebagai Utusan dan Hari
Kebangkitan serta Bantahan terhadapnya
94. Tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk
datang kepadanya, selain perkataan mereka, “Mengapa Allah mengutus seorang
manusia menjadi rasul?”
95. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sekiranya di bumi ada para malaikat yang
berjalan (menetap) dengan tenang, niscaya Kami turunkan kepada mereka malaikat
dari langit untuk menjadi rasul.”
96. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan
kamu sekalian. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat
hamba-hamba-Nya.”
97. Siapa yang dianugerahi petunjuk oleh Allah (karena kecenderungan dan
pilihannya terhadap kebaikan) dialah yang mendapat petunjuk. Siapa yang Dia
sesatkan, engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong) bagi mereka
selain Dia. Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah
tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah
(neraka) Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah
lagi nyalanya bagi mereka.
98. Itulah balasan bagi mereka karena sesungguhnya mereka kufur kepada ayat-ayat
Kami dan (karena mereka) berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang-belulang
dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali
sebagai makhluk baru?”
99. Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan
langit dan bumi adalah Mahakuasa menciptakan yang serupa dengan mereka dan
Mahakuasa menetapkan ajal (kematian dan kebangkitan) bagi mereka yang tidak
diragukan lagi? Maka, orang-orang zalim itu tidak menginginkan kecuali
kekufuran.
100.
Katakanlah (Nabi Muhammad),
“Sekiranya kamu memiliki khazanah rahmat Tuhanku, niscaya kamu tahan karena
takut habis.” Manusia itu memang sangat kikir.
Pengalaman Nabi Musa dalam Berdakwah sebagai Pelipur Hati Nabi Muhammad
101.
Sungguh, Kami telah
menganugerahkan kepada Musa sembilan mukjizat yang nyata.) Maka,
tanyakanlah kepada Bani Israil ketika dia datang kepada mereka lalu Fir‘aun
berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa engkau, wahai
Musa, terkena sihir.”
102.
Dia (Musa) menjawab,
“Sungguh, engkau benar-benar telah mengetahui bahwa tidak ada yang menurunkan
(mukjizat-mukjizat) itu kecuali Tuhan langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang
nyata. Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa engkau, wahai Fir‘aun,
terlaknat.”
103.
Kemudian, dia
(Fir‘aun) hendak mengusir mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi (Mesir), maka
Kami tenggelamkan dia (Fir‘aun) beserta seluruh orang yang bersamanya.
104.
Setelah itu Kami
berfirman kepada Bani Israil, “Tinggallah di negeri ini! Apabila janji
kebangkitan datang, niscaya Kami kumpulkan kamu dalam keadaan bercampur baur.”
Tujuan Diturunkannya Al-Qur’an
105.
Kami menurunkannya
(Al-Qur’an) dengan sebenarnya) dan ia
(Al-Qur’an) turun dengan (membawa) kebenaran. Kami mengutus engkau (Nabi
Muhammad) hanya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.
106.
Al-Qur’an Kami
turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada
manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara
bertahap.
107.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Berimanlah kamu kepadanya (Al-Qur’an) atau tidak usah beriman (itu
sama saja bagi Allah)! Sesungguhnya orang-orang yang telah diberi pengetahuan
sebelumnya, apabila (Al-Qur’an) dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan
wajah (dengan) bersujud.”
108.
Mereka berkata,
“Mahasuci Tuhan kami. Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti terlaksana.”
109.
Mereka menyungkurkan
wajah seraya menangis dan ia (Al-Qur’an) menambah kekhusyukan mereka.
Berdoa dengan Asmaulhusna
110.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Serulah ‘Allah’ atau serulah ‘Ar-Raḥmān’! Nama mana saja yang kamu
seru, (maka itu baik) karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik
(Asmaulhusna). Janganlah engkau mengeraskan (bacaan) salatmu dan janganlah
(pula) merendahkannya. Usahakan jalan (tengah) di antara (kedua)-nya!”
111.
Katakanlah, “Segala
puji bagi Allah yang tidak mengangkat seorang anak, tidak mempunyai sekutu
dalam kerajaan-Nya, dan tidak memerlukan penolong dari kehinaan! Agungkanlah
Dia setinggi-tingginya!”
) Maksudnya adalah bahwa setiap umat yang mengusir rasul pasti akan
dibinasakan Allah Swt. Demikian itulah sunah (ketetapan) Allah Swt.