AL-ANFĀL
(RAMPASAN PERANG)
Madaniyyah
Surah ke-8: 75 ayat
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang
Harta Rampasan Perang sebagai Milik Allah dan Rasul
1. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang (pembagian) harta
rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul
(menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya). Maka, bertakwalah kepada Allah dan
perbaikilah hubungan di antara sesamamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya
jika kamu orang-orang mukmin.”
Sifat-Sifat Orang Mukmin
2. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama
Allah,) gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka
bertawakal,
3. (yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan menginfakkan sebagian
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Bagi mereka derajat
(tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki yang mulia.
Keengganan Sebagian Orang Mukmin Untuk Pergi ke Perang Badar
5. (Peristiwa itu)) sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu
dengan (berdasar) kebenaran meskipun sesungguhnya sebagian orang-orang yang
beriman, itu tidak menyukainya.
6. Mereka membantahmu (Nabi Muhammad) tentang kebenaran (Perang Badar)
setelah nyata (bahwa mereka pasti menang) seakan-akan mereka dihalau pada
kematian dan melihat (sebab kematian itu).
7. (Ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua
golongan) (yang kamu hadapi) adalah milikmu, sedangkan kamu
menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah milikmu. Akan
tetapi, Allah hendak menetapkan yang benar (Islam) dengan ketentuan-Nya dan
memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya
8. agar Allah menetapkan yang benar (Islam) dan menghilangkan yang batil
(syirik), walaupun para pendosa (musyrik) itu tidak menyukai(-nya).
Pertolongan Allah kepada Kaum Muslim dalam Perang Badar
9. (Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu Dia
mengabulkan(-nya) bagimu (seraya berfirman), “Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan kepadamu berupa seribu malaikat yang datang
berturut-turut.”
10. Allah tidak menjadikannya (bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar
gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Kemenangan itu hanyalah
dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
11. (Ingatlah) ketika Allah membuat kamu mengantuk sebagai penenteraman
dari-Nya dan menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu
dengan (hujan) itu, menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu, dan
menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu.
12. (Ingatlah) ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, “Sesungguhnya
Aku bersamamu. Maka, teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang beriman. Kelak
Aku akan menimpakan rasa takut ke dalam hati orang-orang yang kufur. Maka,
tebaslah bagian atas leher mereka dan potonglah tiap-tiap ujung jari mereka.)
13. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka
menentang Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.
14. Demikian itu (hukuman dunia yang ditimpakan atasmu). Maka, rasakanlah
hukuman itu, dan (di hari Kiamat) sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada azab
neraka.
Larangan Melarikan Diri dari Medan Tempur
15. Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu orang-orang kafir yang
akan menyerangmu, janganlah kamu berbalik membelakangi mereka (mundur).
16. Siapa yang mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang
atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, dia pasti akan kembali
dengan membawa kemurkaan Allah. Tempatnya adalah (neraka) Jahanam dan (itulah)
seburuk-buruk tempat kembali.
17. Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang
membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar,
melainkan Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan
mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan
yang baik.) Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
18. Demikian itu (adalah kemenangan yang besar) dan sesungguhnya Allah
melemahkan tipu daya orang-orang kafir.
19. Jika kamu (kaum kafir) meminta putusan (tentang pihak mana yang benar),
sungguh putusan itu telah datang kepadamu (kemenangan kaum muslim pada Perang
Badar). Jika kamu berhenti (memusuhi Rasul), itulah yang lebih baik bagimu.
Jika kamu kembali (melakukan kezaliman serupa), niscaya Kami akan kembali
(mengalahkan kamu). Pasukanmu sedikit pun tidak akan dapat menolak bahaya
darimu biarpun (banyak jumlahnya). Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
beriman.
Larangan Berpaling dari Perintah Allah dan Rasul-Nya
20. Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan
janganlah kamu berpaling dari-Nya, padahal kamu mendengar (perintah dan
larangan-Nya).
21. Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik dan musyrik) yang
berkata, “Kami mendengarkan.” Padahal, mereka tidak mendengarkan (tidak mengamalkannya).
22. Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk yang bergerak di atas bumi dalam
pandangan Allah ialah mereka yang tuli dan bisu (tidak mau mendengar dan tidak
mau mengatakan kebenaran), yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
23. Seandainya Allah mengetahui ada kebaikan pada diri mereka, pasti Dia
jadikan mereka dapat mendengar.) Seandainya
Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka berpaling dan memang
memalingkan diri.
Kewajiban Memenuhi Seruan Allah dan Rasul-Nya
24. Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi
Muhammad) apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu!) Ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya) dan
sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.
25. Peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang
yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.
26. Ingatlah ketika kamu (umat Islam) masih (berjumlah) sedikit lagi
tertindas di bumi (Makkah). (Saat itu) kamu takut bahwa orang-orang akan
menculikmu, lalu Dia memberimu tempat menetap (Madinah), menjadikanmu kuat
dengan pertolongan-Nya, dan memberimu rezeki yang baik agar kamu bersyukur.
Larangan Berkhianat dan Perintah Bertakwa
27. Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul serta janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu,
sedangkan kamu mengetahui.
28. Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan
sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.
29. Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya
Dia akan memberikan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil)
kepadamu, menghapus segala kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)-mu. Allah
memiliki karunia yang besar.
Tipu Daya Kaum Musyrik terhadap Nabi
30. (Ingatlah) ketika orang-orang yang kufur merencanakan tipu daya
terhadapmu (Nabi Muhammad) untuk menahan, membunuh, atau mengusirmu. Mereka
membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik
pembalas tipu daya.
31. Apabila ayat-ayat Kami dibacakan kepada mereka, mereka berkata,
“Sungguh, kami telah mendengar (yang seperti ini). Jika kami menghendaki,
niscaya kami dapat mengucapkan yang seperti ini juga. (Al-Qur’an) ini tidak
lain hanyalah dongeng orang-orang terdahulu.”
32. (Ingatlah) ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika
(Al-Qur’an) ini adalah kebenaran dari sisi-Mu, hujanilah kami dengan batu dari
langit atau datangkanlah kepada kami azab yang sangat pedih.”
33. Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka selama engkau (Nabi
Muhammad) berada di antara mereka dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab
mereka selama mereka memohon ampunan.
34. Mengapa Allah tidak mengazab mereka, sedangkan mereka menghalang-halangi
(orang) untuk (beribadah di) Masjidilharam? Mereka bukanlah orang-orang yang
berhak menjadi pengurusnya. Orang yang berhak menjadi pengurusnya hanyalah
orang-orang yang bertakwa, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
35. Salat mereka di sekitar Baitullah tidak lain hanyalah siulan dan tepuk
tangan. Maka, rasakanlah azab ini karena kamu selalu kufur.
36. Sesungguhnya orang-orang yang kufur menginfakkan harta mereka untuk
menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan
harta itu, kemudian (hal itu) menjadi (sebab) penyesalan yang besar bagi
mereka. Akhirnya, mereka akan dikalahkan. Ke (neraka) Jahanamlah orang-orang
yang kufur itu akan dikumpulkan
37. agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan
menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu Dia
menumpukkan semuanya. Kemudian, Dia menjadikannya ke dalam (neraka) Jahanam.
Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Ancaman untuk Orang Munafik dan Perintah Memelihara Agama
38. Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur itu, “Jika
mereka berhenti (dari kekufurannya dan masuk Islam), niscaya akan diampuni
dosa-dosa mereka yang telah lalu. Jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi),
sungguh berlaku (kepada mereka) sunah (aturan Allah untuk menjatuhkan sanksi
atas) orang-orang terdahulu.”
39. Perangilah mereka sampai tidak ada lagi fitnah (penganiayaan atau
syirik) dan agama seutuhnya hanya bagi Allah. Jika mereka berhenti (dari
kekufuran), sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
40. Jika mereka berpaling, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu.
Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Ketentuan Pembagian Ganimah
41. Ketahuilah, sesungguhnya apa pun yang kamu peroleh sebagai rampasan
perang,) maka seperlimanya untuk Allah, Rasul, kerabat
(Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnusabil,) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang
Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad) pada hari al-furqān
(pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.) Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Peristiwa Perang Badar
42. (Yaitu,) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat (kota Madinah)
dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh (dari kota Madinah), sedangkan
kafilah itu berada lebih rendah daripada kamu (menelusuri pantai).) Seandainya kamu mengadakan perjanjian (untuk
menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan
hari pertempuran itu, tetapi (pertempuran itu terjadi) supaya Allah
melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi, yaitu agar orang yang binasa itu
binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti
yang nyata (pula). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
43. (Ingatlah) ketika Allah memperlihatkan mereka kepadamu (Nabi Muhammad)
di dalam mimpimu (dalam jumlah) sedikit. Seandainya Allah memperlihatkan mereka
kepadamu (dalam jumlah) banyak, niscaya kamu gentar dan kamu akan
berbantah-bantahan dalam urusan itu, tetapi Allah telah menyelamatkan (kamu).
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati.
44. (Ingatlah) ketika Dia memperlihatkan mereka kepada kamu (orang-orang
beriman), ketika kamu berjumpa dengan mereka (berjumlah) sedikit menurut
penglihatan matamu dan Dia memperlihatkan kamu (berjumlah) sedikit dalam
penglihatan mereka supaya Allah melaksanakan suatu urusan yang harus terjadi.
Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
Etika Berperang
45. Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan pasukan
(musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya
agar kamu beruntung.
46. Taatilah Allah dan Rasul-Nya, janganlah kamu berbantah-bantahan yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang, serta bersabarlah.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.
47. Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung
halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya) serta
menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah Maha Meliputi apa yang
mereka kerjakan.
Janji Setan kepada Kaum Musyrik dan Ejekan Kaum Munafik kepada Kaum
Mukmin pada Perang Badar
48. (Ingatlah) ketika setan menjadikan terasa indah bagi mereka
perbuatan-perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, “Tidak ada (seorang pun) yang
dapat mengalahkan kamu pada hari ini dan sesungguhnya aku adalah penolongmu.”
Maka, ketika kedua pasukan itu telah saling melihat (berhadapan), ia (setan) berbalik
ke belakang seraya berkata, “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu,
sesungguhnya aku melihat apa (para malaikat) yang tidak kamu lihat.
Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Allah sangat keras hukuman-Nya.
49. (Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit
dalam hatinya berkata, “Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya.”
(Allah berfirman,) “Siapa pun yang bertawakal kepada Allah, sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
Kondisi Sekarat Kaum Musyrik dan Munafik
50. Seandainya engkau melihat ketika para malaikat mencabut nyawa
orang-orang yang kafir sambil memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka
(dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa yang membakar,” (niscaya engkau
saksikan sesuatu yang sangat dahsyat).
51. Yang demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu (sendiri) dan
sesungguhnya Allah (sama sekali) tidak menzalimi hamba-hamba-Nya.
52. (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang
yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa
mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi sangat keras
hukuman-Nya.
53. Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu
nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum sehingga mereka mengubah
apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
54. (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan pengikut Fir‘aun dan orang-orang
yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya. Maka, Kami membinasakan
mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan pengikut Fir‘aun
(bersamanya). Semuanya adalah orang-orang zalim.
Pengkhianatan Yahudi Bani Quraizah
55. Sesungguhnya seburuk-buruk makhluk melata dalam pandangan Allah ialah
orang-orang yang kufur karena mereka tidak beriman.
56. (Yaitu,) orang-orang yang engkau telah mengikat perjanjian dengan
mereka, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya sedangkan
mereka tidak bertakwa.
57. Maka, jika engkau (Nabi Muhammad) benar-benar mendapati mereka dalam
peperangan, cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan
(menumpas) mereka agar mereka mengambil pelajaran.
58. Jika engkau (Nabi Muhammad) benar-benar khawatir (akan terjadi)
pengkhianatan dari suatu kaum, kembalikanlah (perjanjian itu) kepada mereka
dengan cara seimbang (adil dan jujur). Sesungguhnya Allah tidak menyukai para
pengkhianat.
59. Janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu mengira (bahwa) mereka dapat
lolos (dari kekuasaan Allah). Sesungguhnya mereka tidak dapat melemahkan
(Allah).
Membangun Kekuatan dalam Menghadapi Musuh Islam
60. Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa
kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu
membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu
tidak mengetahuinya, (tetapi) Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan
di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak
akan dizalimi.
Seruan Perdamaian dan Kewaspadaan
61. (Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau
(Nabi Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
62. Jika mereka hendak menipumu, sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi
Pelindung) bagimu. Dialah yang memperkuat kamu dengan pertolongan-Nya dan
dengan (dukungan) orang-orang mukmin.
63. Dia (Allah) mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Seandainya
engkau (Nabi Muhammad) menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi,
niscaya engkau tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah
mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
64. Wahai Nabi (Muhammad), cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagi engkau
dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
65. Wahai Nabi (Muhammad), kobarkanlah semangat orang-orang mukmin untuk
berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka
dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika ada seratus orang (yang
sabar) di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan seribu orang kafir
karena mereka (orang-orang kafir itu) adalah kaum yang tidak memahami.)
66. Sekarang (saat turunnya ayat ini) Allah telah meringankan kamu karena
Dia mengetahui sesungguhnya ada kelemahan padamu. Jika di antara kamu ada
seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang
musuh) dan jika di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka
dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang
yang sabar.
Ketentuan Hukum tentang Tawanan Perang
67. Tidaklah (sepatutnya) bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum dia
dapat melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi,
sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.
68. Seandainya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah,) niscaya kamu
ditimpa siksaan yang besar karena (tebusan) yang kamu ambil.
69. (Jika demikian halnya ketetapan Allah,) makanlah (dan manfaatkanlah)
sebagian rampasan perang yang telah kamu peroleh itu sebagai makanan yang halal
lagi baik dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
70. Wahai Nabi (Muhammad), katakanlah kepada para tawanan perang yang ada di
tanganmu, “Jika Allah mengetahui ada kebaikan di dalam hatimu, niscaya Dia akan
menganugerahkan kepada kamu yang lebih baik daripada apa (tebusan) yang telah
diambil dari kamu dan Dia akan mengampuni kamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
71. Akan tetapi, jika mereka (para tawanan itu) hendak mengkhianatimu (Nabi
Muhammad), sungguh sebelumnya mereka telah berkhianat kepada Allah. Lalu, Dia
menjadikanmu menguasai mereka (pada perang Badar). Allah Maha Mengetahui lagi
Mahabijaksana.
Peristiwa Hijrah sebagai Ujian Keimanan
72. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah, serta orang-orang yang memberikan tempat
kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu sebagiannya
merupakan pelindung) bagi
sebagian yang lain. Orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak
ada kewajiban sedikit pun atas kamu untuk melindungi mereka sehingga mereka
berhijrah. (Akan tetapi,) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam
(urusan pembelaan) agama (Islam), wajib atas kamu memberikan pertolongan,
kecuali dalam menghadapi kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan
mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
73. Orang-orang yang kufur, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian
yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah
(untuk saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan
yang besar.
74. Orang-orang yang beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, serta
orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang
Muhajirin), mereka itulah orang-orang mukmin yang sebenarnya. Bagi mereka
ampunan (yang besar) dan rezeki yang mulia.
75. Orang-orang yang beriman setelah itu, berhijrah, dan berjihad bersamamu,
maka mereka itu termasuk (golongan) kamu. Orang-orang yang mempunyai hubungan
kerabat itu sebagiannya lebih berhak bagi sebagian yang lain menurut Kitab
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.