AL-BAQARAH
(SAPI)
Madaniyyah
Surah ke-2: 286 ayat
Dengan nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang
Tiga Golongan Manusia dalam
Menyikapi Kebenaran Al-Qur’an
1.
Alif Lām Mīm. )
2.
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguandi dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi
orang-orang yang bertakwa,
3.
(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib,
menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada
mereka,
4.
dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan
kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum
engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.
5. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.
6.
Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi
mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri
peringatan, mereka tidak akan beriman.
7.
Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka.)
Pada penglihatan mereka ada penutup, dan bagi mereka azab yang sangat
berat.
8.
Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada
Allah dan hari Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang
mukmin.
9.
Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari.
10.
Dalam hati mereka ada penyakit,)
lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat
pedih karena mereka selalu berdusta.
11.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat
kerusakan di bumi,”)
mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan
perbaikan.”
12.
Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan,
tetapi mereka tidak menyadari.
13.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu
sebagaimana orang lain telah beriman,” mereka menjawab, “Apakah kami akan
beriman seperti orang-orang yang picik akalnya itu beriman?” Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang picik akalnya, tetapi mereka tidak
tahu.
14.
Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka
berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan
setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama
kamu, kami hanya pengolok-olok.”
15.
Allah akan memperolok-olokkan dan membiarkan mereka
terombang-ambing dalam kesesatan.
16. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka,
tidaklah beruntung perniagaannya dan mereka bukanlah orang-orang yang
mendapatkan petunjuk.
17. Perumpamaan mereka seperti orang
yang menyalakan api. Setelah (api itu) menerangi sekelilingnya, Allah
melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat.
18. (Mereka) tuli, bisu, lagi buta,
sehingga mereka tidak dapat kembali.
19.
Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari
langit yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat
telinga dengan jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut
mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir.)
20. Hampir saja kilat itu menyambar
penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah
(sinar) itu. Apabila gelap menerpa mereka, mereka berdiri (tidak bergerak).
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia menghilangkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Perintah Beribadah kepada Allah
21. Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu
yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.
22. (Dialah) yang menjadikan bagimu
bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air
(hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan
sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan
tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
Kemukjizatan Al-Qur’an, Satu Surah
Pun Tidak Bisa Ditandingi
23. Jika kamu (tetap) dalam keraguan
tentang apa (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad),
buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
24. Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan
(mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.
Balasan bagi Orang Mukmin yang
Saleh
25. Sampaikanlah kabar gembira kepada
orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa untuk mereka (disediakan)
surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Setiap kali diberi rezeki
buah-buahan darinya, mereka berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami
sebelumnya.” Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa dan di sana mereka
(memperoleh) pasangan-pasangan yang disucikan. Mereka kekal di dalamnya.
Perumpamaan dalam Al-Qur’an dan
Hikmahnya
26. Sesungguhnya Allah tidak segan
membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil daripada itu.)
Adapun orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu kebenaran dari Tuhannya.
Akan tetapi, orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan
ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang disesatkan-Nya.)
Dengan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Namun, tidak ada yang
Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu, selain orang-orang fasik,)
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar
perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, memutuskan apa yang diperintahkan
Allah untuk disambungkan (silaturahmi), dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka
itulah orang-orang yang rugi.
Bukti-Bukti kekuasaan Allah
28.
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu
(tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu,
Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?
29. Dialah (Allah) yang menciptakan
segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia
menyempurnakannya menjadi tujuh langit.)
Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
Penciptaan Adam sebagai Khalifah
dan Godaan Setan Kepadanya
30. (Ingatlah) ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah)
di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak
dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan
menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.”
31. Dia mengajarkan kepada Adam
nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para
malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu
benar!”
32. Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau.
Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.”
33. Dia (Allah) berfirman, “Wahai
Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam)
menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu
bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu
nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?”
34.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat,
“Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis.)
Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.
35. Kami berfirman, “Wahai Adam,
tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai
makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini,)
sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”)
36. Lalu, setan menggelincirkan
keduanya darinya)
sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di
sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi
yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai
waktu yang ditentukan.”
37. Kemudian, Adam menerima beberapa
kalimat)
dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
38.
Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Lalu,
jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku
tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.”
39.
(Sementara itu,) orang-orang yang mengingkari dan
mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya.
Beberapa Perintah dan Larangan Allah kepada Bani Israil
40.
Wahai Bani Israil,)
ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan penuhilah janjimu
kepada-Ku,)
niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu. Hanya kepada-Ku hendaknya kamu takut.
41.
Berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku
turunkan sebagai pembenar bagi apa yang ada pada kamu (Taurat) dan janganlah
kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu menukarkan
ayat-ayat-Ku dengan harga murah dan bertakwalah hanya kepada-Ku.
42.
Janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan)
dan (jangan pula) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahui(-nya).
43.
Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah
beserta orang-orang yang rukuk.
44.
Mengapa kamu menyuruh orang lain untuk (mengerjakan)
kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab
suci (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?
45.
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
salat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyuk,
46.
(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali.
47.
Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku
anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku telah melebihkan kamu daripada semua
umat di alam ini (pada masa itu).
48.
Takutlah kamu pada suatu hari (kiamat) yang seseorang
tidak dapat membela orang lain sedikit pun, syafaat)
dan tebusan apa pun darinya tidak diterima, dan mereka tidak akan ditolong.
Penyelamatan Allah terhadap Bani Israil
49.
(Ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun
dan) pengikut-pengikut Fir‘aun.)
Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih
anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Pada yang
demikian terdapat cobaan yang sangat besar dari Tuhanmu.
50.
(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami
menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun,
sedangkan kamu menyaksikan(-nya).)
Diturunkannya Taurat Kepada Nabi Musa sebagai Petunjuk
bagi Bani Israil
51.
(Ingatlah) ketika Kami menjanjikan (petunjuk Taurat) kepada
Musa (melalui munajat selama) empat puluh malam.)
Kemudian, kamu (Bani Israil) menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahan)
setelah (kepergian)-nya, dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.
52.
Setelah itu, Kami memaafkan kamu agar kamu bersyukur.
53.
(Ingatlah) ketika Kami memberikan kitab (Taurat) dan furqān
kepada Musa agar kamu memperoleh petunjuk.)
Bani Israil Kembali Durhaka
54.
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Wahai
kaumku, sesungguhnya kamu telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan
(patung) anak sapi (sebagai sembahan). Oleh karena itu, bertobatlah kepada
Penciptamu dan bunuhlah dirimu.)
Itu lebih baik bagimu dalam pandangan Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
55.
(Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak
akan beriman kepadamu sebelum melihat Allah dengan jelas.” Maka, halilintar
menyambarmu dan kamu menyaksikan(-nya).
56.
Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kematianmu agar
kamu bersyukur.
Allah Kembali Mencurahkan Nikmat kepada Bani Israil
57.
Kami menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan
kepadamu manna dan salwa.)
Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu.
Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri
sendiri.
Kedurhakaan Bani Israil ketika
Masuk ke Baitulmaqdis
58.
(Ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini
(Baitulmaqdis). Lalu, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di
sana sesukamu. Masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk dan katakanlah,
‘Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),’ niscaya Kami mengampuni
kesalahan-kesalahanmu. Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang
berbuat kebaikan.”
59.
Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan
(perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan
malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu
berbuat fasik.
Mukjizat Nabi Musa dan Balasan
terhadap Sikap dan Perbuatan Bani Israil
60.
(Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk
kaumnya. Lalu, Kami berfirman, “Pukullah batu itu dengan tongkatmu!” Maka,
memancarlah darinya (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui
tempat minumnya (masing-masing).
Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan
kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.
61.
(Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak
tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan. Maka, mohonkanlah kepada Tuhanmu
untuk kami agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti
sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah.” Dia (Musa)
menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu
yang baik? Pergilah ke suatu kota. Pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu
minta.” Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali)
mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena sesungguhnya mereka
selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan
yang benar). Yang demikian itu ditimpakan karena mereka durhaka dan selalu
melampaui batas.
Pahala bagi Orang yang Beriman
62.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin,)
siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta
melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut
yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.)
Balasan bagi Bani Israil yang
Melanggar Perjanjian dengan Allah
63.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat
gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah
Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya agar kamu
bertakwa.”
64.
Setelah itu, kamu berpaling. Maka, seandainya bukan
karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang
rugi.
65.
Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui orang-orang
yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan
kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”
66.
Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu sebagai peringatan
bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
Kisah Penyembelihan Sapi
67.
(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah
memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi.” Mereka bertanya, “Apakah
engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?” Dia menjawab, “Aku berlindung
kepada Allah agar tidak termasuk orang-orang yang jahil.”)
68.
Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami
agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi) itu.” Dia (Musa) menjawab, “Dia
(Allah) berfirman bahwa sapi itu tidak tua dan tidak muda, (tetapi) pertengahan
antara itu. Maka, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.”
69.
Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami
agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia
(Allah) berfirman bahwa (sapi) itu adalah sapi yang warnanya kuning tua, yang
menyenangkan orang-orang yang memandang(-nya).”
70.
Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami
agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi) itu. (Karena) sesungguhnya sapi
itu belum jelas bagi kami, dan jika Allah menghendakinya, niscaya kami mendapat
petunjuk.”
71.
Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman bahwa (sapi)
itu adalah sapi yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula)
untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang
barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya.” Lalu, mereka menyembelihnya,
dan hampir saja mereka tidak melaksanakan (perintah) itu.
72.
(Ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang lalu kamu
saling tuduh tentang itu. Akan tetapi, Allah menyingkapkan apa yang selalu kamu
sembunyikan.
73.
Lalu, Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian
dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan
Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.
Bani Israil Keras Hati dan Sulit Diharapkan untuk Beriman
74.
Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia (hatimu)
seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada
sungai-sungai yang (airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah
mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah.
Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
75.
Maka, apakah kamu (muslimin) sangat mengharapkan mereka
agar percaya kepadamu, sedangkan segolongan mereka mendengar firman Allah lalu
mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahui(-nya)?
76.
Apabila berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi, apabila kembali kepada sesamanya,
mereka bertanya, “Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah
diterangkan Allah kepadamu sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan
Tuhanmu? Apakah kamu tidak mengerti?”
77.
Tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang
mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan?
78.
Di antara mereka ada yang umi (buta huruf), tidak
memahami Kitab (Taurat), kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya
menduga-duga.
79.
Celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan
mereka (sendiri), kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk
menjualnya dengan harga murah. Maka, celakalah mereka karena tulisan tangan
mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.
80.
Mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami,
kecuali beberapa hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu menerima janji dari
Allah sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya ataukah kamu berkata
tentang Allah sesuatu yang tidak kamu ketahui?”
81.
Bukan demikian! Siapa yang berbuat keburukan dan dosanya
telah menenggelamkannya, mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di
dalamnya.
82.
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka
itulah penghuni surga. Mereka kekal di dalamnya.
Bani Israil Mengingkari Perjanjiannya dengan Allah
83.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani
Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua
orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu,
bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah
zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu,
dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
84.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu
tidak menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara
sebangsamu) dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.
85.
Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu)
dan mengusir segolongan darimu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu
(menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Jika mereka datang kepadamu
sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka.
Apakah kamu beriman pada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada sebagian (yang
lain)? Maka, tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian
di antaramu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka
dikembalikan pada azab yang paling berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang
kamu kerjakan.
86.
Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia
dengan (kehidupan) akhirat. Maka, azabnya tidak akan diringankan dan
mereka tidak akan ditolong.
Sikap Orang Yahudi terhadap Para Rasul dan Kitab yang
Diturunkan Allah
87.
Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab
(Taurat) kepada Musa dan Kami menyusulkan setelahnya rasul-rasul. Kami juga
telah menganugerahkan kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti kebenaran, serta
Kami perkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali rasul datang
kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu
menyombongkan diri? Lalu, sebagian(-nya) kamu dustakan dan sebagian (yang lain)
kamu bunuh?
88.
Mereka berkata, “Hati kami tertutup.” Tidak! Allah telah
melaknat mereka itu karena keingkaran mereka, tetapi sedikit sekali mereka yang
beriman.
89.
Setelah sampai kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dari Allah
yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sedangkan sebelumnya mereka memohon
kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa
yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka, laknat Allahlah
terhadap orang-orang yang ingkar.
90.
Buruk sekali (perbuatan) mereka menjual dirinya dengan
mengingkari apa yang diturunkan Allah karena dengki bahwa Allah menurunkan
karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Oleh
karena itu, mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Kepada orang-orang kafir
(ditimpakan) azab yang menghinakan.
91.
Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah pada apa
yang diturunkan Allah (Al-Qur’an),” mereka menjawab, “Kami beriman pada apa
yang diturunkan kepada kami.” Mereka ingkar pada apa yang setelahnya, padahal
(Al-Qur’an) itu adalah kebenaran yang membenarkan apa yang ada pada mereka.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika
kamu orang-orang mukmin?”
Kecintaan pada Dunia yang Membuat Kaum Yahudi Menyimpang
dari Kebenaran
92.
Sungguh, Musa benar-benar telah datang kepadamu dengan
bukti-bukti kebenaran. Kemudian, kamu mengambil (patung) anak sapi (sebagai
sembahan) setelah (kepergian)-nya dan kamu (menjadi) orang-orang zalim.
93.
(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat
gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang Kami
berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab, “Kami mendengarkannya,
tetapi kami tidak menaatinya.” Diresapkanlah ke dalam hati mereka itu
(kecintaan menyembah patung) anak sapi karena kekufuran mereka. Katakanlah,
“Sangat buruk apa yang diperintahkan oleh keimananmu kepadamu jika kamu
orang-orang mukmin!”
94.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi
Allah khusus untukmu, bukan untuk orang lain, mintalah kematian jika kamu
orang-orang benar.”
95.
Akan tetapi, mereka tidak akan menginginkan kematian itu
sama sekali karena (dosa-dosa) yang telah dilakukan oleh tangan-tangan mereka.
Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
96.
Engkau (Nabi Muhammad) sungguh-sungguh akan mendapati
mereka (orang-orang Yahudi) sebagai manusia yang paling tamak akan kehidupan
(dunia), bahkan (lebih tamak) daripada orang-orang musyrik. Tiap-tiap orang
(dari) mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak
akan menjauhkan mereka dari azab. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
Permusuhan Yahudi Kepada Jibril dan Bukti Kebenaran
Rasulullah
97.
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang menjadi musuh
Jibril?” Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu
dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu,
dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.”
98.
Siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya,
rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, sesungguhnya Allah adalah musuh
orang-orang kafir.
99.
Sungguh, Kami benar-benar telah menurunkan ayat-ayat yang
jelas kepadamu (Nabi Muhammad), dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain
orang-orang fasik.
100.
Mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok
mereka melanggarnya? Bahkan, sebagian besar mereka tidak beriman.
101.
Setelah datang kepada mereka Rasul (Nabi Muhammad) dari
Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian orang yang diberi
Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah itu ke belakang punggung (tidak
menggubrisnya) seakan-akan mereka tidak tahu.
Sihir dan Kisah Harut dan Marut
102.
Mereka mengikuti apa
yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak
kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada
manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu
Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang
sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu))
oleh sebab itu janganlah kufur!” Maka, mereka mempelajari dari keduanya
(malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya.
Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan (sihir)-nya, kecuali
dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak
memberi manfaat kepada mereka. Sungguh, mereka benar-benar sudah mengetahui
bahwa siapa yang membeli (menggunakan sihir) itu niscaya tidak akan mendapat
keuntungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali perbuatan mereka yang menjual dirinya
dengan sihir jika mereka mengetahui(-nya).
103.
Seandainya mereka
benar-benar beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik,
seandainya mereka mengetahui(-nya).
Adab Berbicara dan Permusuhan Orang Kafir kepada Umat Islam
104.
Wahai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu katakan, “Rā‘inā.” Akan tetapi,
katakanlah, “Unẓurnā”)
dan dengarkanlah. Orang-orang kafir akan mendapat azab yang pedih.
105.
Orang-orang kafir
dari golongan Ahlulkitab dan orang-orang musyrik tidak menginginkan
diturunkannya kepadamu suatu kebaikan dari Tuhanmu. Akan tetapi, secara khusus
Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang Dia kehendaki. Allah pemilik
karunia yang besar.
Nasakh dalam Al-Qur’an
106.
Ayat yang Kami
nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti
dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Apakah engkau tidak
mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu?
107.
Apakah engkau tidak
mengetahui bahwa Allah memiliki kerajaan langit dan bumi? (Ketahuilah bahwa)
tidak ada bagimu pelindung dan penolong selain Allah.
108.
Ataukah kamu
menghendaki untuk meminta Rasulmu (Nabi Muhammad) seperti halnya Musa (pernah)
diminta (Bani Israil) dahulu?)
Siapa yang mengganti iman dengan kekufuran, sungguh, dia telah tersesat dari
jalan yang lurus.
Sikap Orang Yahudi terhadap Orang Mukmin
109.
Banyak di antara
Ahlulkitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu
beriman menjadi kafir kembali karena rasa dengki dalam diri mereka setelah
kebenaran jelas bagi mereka. Maka, maafkanlah (biarkanlah) dan berlapang
dadalah (berpalinglah dari mereka) sehingga Allah memberikan perintah-Nya.
Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
110.
Dirikanlah salat dan
tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu akan kamu
dapatkan (pahalanya) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan.
Anggapan Orang Yahudi terhadap Orang Nasrani dan Sebaliknya
111.
Mereka (Yahudi dan
Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani.”)
Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tunjukkan bukti
kebenaranmu jika kamu orang-orang yang benar.”
112.
Tidak demikian!
Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah serta berbuat ihsan, akan
mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka, dan
mereka pun tidak bersedih.
113.
Orang Yahudi
berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama yang benar)” dan
orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak menganut sesuatu
(agama yang benar),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang
yang tidak berilmu (musyrik Arab) berkata seperti ucapan mereka itu. Allah akan
memberi putusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa (agama) yang
mereka perselisihkan.
Tindakan Menghalangi Orang yang Beribadah
114.
Siapakah yang lebih
zalim daripada orang yang melarang masjid-masjid Allah digunakan sebagai tempat
berzikir di dalamnya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas
memasukinya, kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan
di dunia dan mendapat azab yang berat di akhirat.
115.
Hanya milik Allah
timur dan barat. Ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah.)
Sesungguhnya Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
Keesaan Allah dan Pengingkaran Orang Kafir terhadap
Kenabian Nabi Muhammad
116.
Mereka berkata,
“Allah mengangkat anak.” Mahasuci Allah, bahkan milik-Nyalah apa yang di langit
dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya.
117.
(Allah) pencipta
langit dan bumi. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata
kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
118.
Orang-orang yang
tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau
datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang
sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa.
Sungguh, telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang
yakin.
119.
Sesungguhnya Kami
telah mengutusmu (Nabi Muhammad) dengan hak sebagai pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan. Engkau tidak akan dimintai (pertanggungjawaban) tentang
penghuni-penghuni neraka.
120.
Orang-orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga
engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka
setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan
penolong dari (azab) Allah.
Seruan Allah kepada Bani Israil yang Benar-Benar
Beriman
121.
Orang-orang yang
telah Kami beri kitab suci, mereka membacanya sebagaimana mestinya, itulah
orang-orang yang beriman padanya. Siapa yang ingkar padanya, merekalah
orang-orang yang rugi.
122.
Wahai Bani Israil,
ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan sesungguhnya Aku
telah melebihkan kamu daripada semua umat di alam ini (pada masa itu).
123.
Takutlah kamu pada
hari (ketika) tidak seorang pun dapat menggantikan (membela) orang lain sedikit
pun, tebusannya tidak diterima, syafaat tidak berguna baginya, dan mereka tidak
akan ditolong.
Nabi Ibrahim sebagai Imam, Salat di Maqam Ibrahim,
dan Kesucian Kota Makkah
124.
(Ingatlah) ketika
Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan
sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai
pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “(Aku mohon juga) dari
sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku
tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
125.
(Ingatlah) ketika
Kami menjadikan rumah itu (Ka‘bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi
manusia. (Ingatlah ketika Aku katakan,) “Jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim)
sebagai tempat salat.” (Ingatlah ketika) Kami wasiatkan kepada Ibrahim dan
Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, yang iktikaf,
serta yang rukuk dan sujud (salat)!”
126.
(Ingatlah) ketika
Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman
dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa
dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada
Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa yang kufur akan Aku beri
kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka. Itulah
seburuk-buruk tempat kembali.”
Pembangunan Ka‘bah dan Doa Nabi Ibrahim agar Allah
Mengutus Nabi Muhammad
127.
(Ingatlah) ketika
Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan
kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
128.
Ya Tuhan kami,
jadikanlah kami berdua orang yang berserah diri kepada-Mu, (jadikanlah) dari
keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami
cara-cara melakukan manasik (rangkaian ibadah) haji, dan terimalah tobat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
129.
Ya Tuhan kami,
utuslah di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah (sunah))
kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana.”
Agama Nabi Ibrahim dan Wasiatnya kepada Para
Putranya
130.
Siapa yang membenci
agama Ibrahim selain orang yang memperbodoh dirinya sendiri? Kami benar-benar
telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini dan sesungguhnya di akhirat dia
termasuk orang-orang saleh.
131.
(Ingatlah) ketika
Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia menjawab, “Aku
berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”
132.
Ibrahim mewasiatkan
(ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula Ya‘qub, “Wahai anak-anakku,
sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu. Janganlah kamu mati kecuali
dalam keadaan muslim.”
133.
Apakah kamu (hadir)
menjadi saksi menjelang kematian Ya‘qub ketika dia berkata kepada anak-anaknya,
“Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah
Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu: Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan
Yang Maha Esa dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri.”
134.
Itulah umat yang
telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah
kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang
telah mereka kerjakan.
Sikap Tidak Membeda-bedakan Para Nabi
135.
Mereka berkata,
“Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.”
Katakanlah, “(Tidak.) Akan tetapi, (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus
dan dia tidak termasuk orang-orang musyrik.”
136.
Katakanlah (wahai
orang-orang yang beriman), “Kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan
kepada kami, pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan
keturunannya, pada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta pada apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorang pun di antara mereka dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri.”
137.
Jika mereka telah
mengimani apa yang kamu imani, sungguh mereka telah mendapat petunjuk. Akan
tetapi, jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan
(denganmu). Maka, Allah akan mencukupkanmu (dengan pelindungan-Nya) dari
(kejahatan) mereka. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
138.
(Peliharalah) sibgah
Allah.)
Siapa yang lebih baik sibgahnya daripada Allah? Hanya kepada-Nya kami
menyembah.
Penyaksian Allah yang Disembunyikan
139.
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Apakah kamu (Yahudi dan Nasrani) hendak berdebat dengan kami
tentang Allah? Padahal, Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amalan
kami, bagi kamu amalan kamu. Hanya kepada-Nya kami dengan tulus mengabdikan
diri.
140.
Apakah kamu juga
berkata bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub, dan keturunannya adalah penganut
Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah
Allah? Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian
dari Allah yang ada padanya?” Allah sama sekali tidak lengah dari apa yang kamu
kerjakan.
141.
Itulah umat yang
telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan bagimu apa yang telah
kamu usahakan. Kamu tidak akan diminta pertanggungjawaban tentang apa yang
telah mereka kerjakan.
Perubahan Arah Kiblat dan Kedudukan Umat Islam sebagai Umat Terbaik
142.
Orang-orang yang
kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka
(kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah
(Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada
siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk
menerima petunjuk).”
143.
Demikian pula Kami
telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan)
agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis)
yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam
kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang.
Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang
telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
manusia.
144.
Sungguh, Kami
melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan
Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke
arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke
arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab)
benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah
kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka
kerjakan.
Orang Yahudi Membangkang dan Menyembunyikan Kebenaran tentang Kenabian
Nabi Muhammad
145.
Sungguh, jika engkau
(Nabi Muhammad) mendatangkan ayat-ayat (keterangan) kepada orang-orang yang
diberi kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu. Engkau pun tidak akan
mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka (pun) tidak akan mengikuti kiblat
sebagian yang lain. Sungguh, jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah
sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim.
146.
Orang-orang yang
telah Kami anugerahi Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Nabi Muhammad))
seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sekelompok dari
mereka pasti menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka mengetahui(-nya).
147.
Kebenaran itu dari
Tuhanmu. Maka, janganlah sekali-kali engkau (Nabi Muhammad) termasuk
orang-orang yang ragu.
Setiap Umat Punya Kiblat
148.
Bagi setiap umat ada
kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam
berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan
kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
149.
Dari mana pun engkau
(Nabi Muhammad) keluar, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Sesungguhnya
(hal) itu benar-benar (ketentuan) yang hak (pasti, yang tidak diragukan lagi)
dari Tuhanmu. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
150.
Dari mana pun engkau
(Nabi Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana
saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arahnya agar tidak ada alasan
bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara
mereka. Maka, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku
agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan agar kamu mendapat petunjuk.
Nabi Muhammad Sebagai Anugerah Besar
151.
Sebagaimana (Kami
telah menyempurnakan nikmat kepadamu), Kami pun mengutus kepadamu seorang Rasul
(Nabi Muhammad) dari (kalangan) kamu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Kami, menyucikan
kamu, dan mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah (sunah), serta
mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
152.
Maka, ingatlah
kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah
kamu ingkar kepada-Ku.
Keutamaan Salat dan Sabar serta Cobaan Allah bagi Orang Mukmin
153.
Wahai orang-orang
yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
154.
Janganlah kamu
mengatakan bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati.
Namun, (sebenarnya mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
155.
Kami pasti akan
mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada
orang-orang sabar,
156.
(yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā
ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya
hanya kepada-Nya kami akan kembali).
157.
Mereka itulah yang
memperoleh ampunan dan rahmat dari Tu-hannya dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Safa dan Marwah Merupakan Syiar Agama Allah
158.
Sesungguhnya Safa
dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah.)
Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya
mengerjakan sai)
antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri,)
lagi Maha Mengetahui.
Dosa Menyembunyikan Kebenaran
159.
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan dan petunjuk, setelah Kami jelaskan kepada manusia dalam
Kitab (Al-Qur’an), mereka itulah yang dilaknat Allah dan dilaknat (pula) oleh
mereka yang melaknat,
160.
kecuali orang-orang
yang telah bertobat, mengadakan perbaikan, dan menjelaskan(-nya).)
Mereka itulah yang Aku terima tobatnya. Akulah Yang Maha Penerima Tobat lagi
Maha Penyayang.
161.
Sesungguhnya
orang-orang yang kufur dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat
Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya.
162.
Mereka kekal di
dalamnya (laknat). Tidak akan diringankan azab dari mereka, dan mereka tidak
diberi penangguhan.
Bukti-Bukti Keesaan Allah
163.
Tuhan kamu adalah
Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
164.
Sesungguhnya pada
penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,)
bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan
bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua
itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.
Sifat-Sifat Orang Musyrik dan Keadaan Mereka di Akhirat
165.
Di antara manusia
ada yang menjadikan (sesuatu) selain Allah sebagai tandingan-tandingan
(bagi-Nya) yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat kuat cinta mereka kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang
berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa
kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat keras azab-Nya,
(niscaya mereka menyesal).
166.
(Yaitu) ketika
orang-orang yang diikuti berlepas tangan dari orang-orang yang mengikuti saat
mereka (orang-orang yang diikuti) melihat azab, dan (ketika) segala hubungan
antara mereka terputus.
167.
Orang-orang yang
mengikuti berkata, “Andaikan saja kami mendapat kesempatan kembali (ke dunia),
tentu kami akan berlepas tangan dari mereka sebagaimana mereka berlepas tangan
dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatan
mereka sebagai penyesalan bagi mereka. Mereka sungguh tidak akan keluar dari neraka.
Perintah Mengonsumsi Makanan yang Halal dan Larangan Mengikuti Langkah-Langkah Setan
168.
Wahai manusia,
makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah
mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.
169.
Sesungguhnya (setan)
hanya menyuruh kamu untuk berbuat jahat dan keji serta mengatakan tentang Allah
apa yang tidak kamu ketahui.
170.
Apabila dikatakan
kepada mereka, “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab,
“Tidak. Kami tetap mengikuti kebiasaan yang kami dapati pada nenek moyang
kami.” Apakah (mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka (itu)
tidak mengerti apa pun dan tidak mendapat petunjuk?
171.
Perumpamaan
(penyeru) orang-orang yang kufur adalah seperti (penggembala) yang meneriaki
(gembalaannya) yang tidak mendengar (memahami) selain panggilan dan teriakan
(saja). (Mereka) tuli, bisu, dan buta sehingga mereka tidak mengerti.
172.
Wahai orang-orang
yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.
173.
Sesungguhnya Dia
hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang
disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Akan tetapi, siapa yang
terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui
batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Dosa Orang yang Menyembunyikan Hukum Allah
174.
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab
(Taurat), dan menukarkannya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka
ke dalam perutnya. Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat dan tidak
akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang sangat pedih.
175.
Mereka itulah yang
membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan ampunan. Maka, alangkah
beraninya mereka menentang api neraka.
176.
Yang demikian itu
disebabkan Allah telah menurunkan kitab suci dengan hak. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (kebenaran) kitab suci itu
benar-benar dalam perpecahan yang jauh.
Hakikat Kebajikan
177.
Kebajikan itu
bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu
ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir,
malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan
(memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati
janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.
Hukum Kisas dan Hikmahnya
178.
Wahai orang-orang
yang beriman, diwajibkan kepadamu (melaksanakan) kisas berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya
dengan hamba sahaya, dan perempuan dengan perempuan. Siapa yang memperoleh maaf
dari saudaranya hendaklah mengikutinya dengan cara yang patut dan hendaklah
menunaikan kepadanya dengan cara yang baik.)
Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Siapa yang
melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih.
179.
Dalam kisas itu ada
(jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal agar kamu bertakwa.
Perintah untuk Menunaikan Wasiat
180.
Diwajibkan kepadamu,
apabila seseorang di antara kamu didatangi (tanda-tanda) maut sedang dia
meninggalkan kebaikan (harta yang banyak), berwasiat kepada kedua orang tua dan
karib kerabat dengan cara yang patut (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang
bertakwa.)
181.
Siapa yang
mengubahnya (wasiat itu), setelah mendengarnya, sesungguhnya dosanya hanya bagi
orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Meluruskan Wasiat yang Salah
182.
Akan tetapi, siapa
yang khawatir terhadap pewasiat (akan berlaku) tidak adil atau berbuat dosa,
lalu dia mendamaikan mereka,)
dia tidak berdosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Perintah Berpuasa, Keutamaan Ramadan, dan Turunnya Al-Qur’an
183.
Wahai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
184.
(Yaitu) beberapa
hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak
berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada
hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar
fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan,)
itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
185.
Bulan Ramadan adalah
(bulan) yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu,
siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan
itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa),
maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari
yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran.
Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
Allah Dekat dan Mendengar Doa Hamba-Nya
186.
Apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa
kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku
agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Beberapa Hukum pada Malam Hari Bulan Ramadan
187.
Dihalalkan bagimu
pada malam puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan
kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat
menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkanmu. Maka,
sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu.
Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan
benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang)
malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan)
beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah
kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia
agar mereka bertakwa.
Larangan Menyuap dan Memakan Harta dengan Cara Tidak Benar
188.
Janganlah kamu makan
harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa
(urusan) harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian
harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.
Hikmah Bulan Sabit dan Penjelasan tentang Kebaikan
189.
Mereka bertanya
kepadamu (Nabi Muhammad) tentang bulan sabit.)
Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.”
Bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya, tetapi kebajikan itu
adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari
pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Beberapa Hukum tentang Perang di Jalan Allah
190.
Perangilah di jalan
Allah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
191.
Bunuhlah mereka
(yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat
mereka mengusirmu. Padahal, fitnah)
itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di
Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka
memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.
192.
Namun, jika mereka
berhenti (memusuhimu), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
193.
Perangilah mereka
itu sampai tidak ada lagi fitnah dan agama (ketaatan) hanya bagi Allah semata.
Jika mereka berhenti (melakukan fitnah), tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali
terhadap orang-orang zalim.
194.
Bulan haram dengan
bulan haram)
dan (terhadap) sesuatu yang dihormati)
berlaku (hukum) kisas. Oleh sebab itu, siapa yang menyerang kamu, seranglah
setimpal dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.
195.
Berinfaklah di jalan
Allah, janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuatbaiklah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Perintah Menyempurnakan Ibadah Haji dan Umrah serta Beberapa Hukum
Terkait Dengannya
196.
Sempurnakanlah
ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh
musuh), (sembelihlah) hadyu)
yang mudah didapat dan jangan
mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya.
Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia
bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban.)
Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji
(tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika
tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan
tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan
itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.
197.
(Musim) haji itu
(berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi.)
Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat
rafaṡ,)
berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan
yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang
mempunyai akal sehat.
198.
Bukanlah suatu dosa
bagimu mencari karunia dari Tuhanmu (pada musim haji). Apabila kamu bertolak
dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masyarilharam.)
Berzikirlah kepada-Nya karena Dia telah memberi petunjuk kepadamu meskipun
sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.
199.
Kemudian,
bertolaklah kamu dari tempat orang-orang bertolak (Arafah) dan mohonlah ampunan
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
200.
Apabila kamu telah
menyelesaikan manasik (rangkaian ibadah) haji, berzikirlah kepada Allah
sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih
dari itu. Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami
(kebaikan) di dunia,” sedangkan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.
201.
Di antara mereka ada
juga yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”
202.
Mereka itulah yang
memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan. Allah Mahacepat
perhitungan-Nya.
203.
Berzikirlah kepada
Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya.)
Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa
baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya,)
(yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa
hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.
Sifat Orang Munafik dan Mukmin yang Ikhlas
204.
Di antara manusia
ada yang pembicaraannya tentang kehidupan dunia mengagumkan engkau (Nabi
Muhammad) dan dia menjadikan Allah sebagai saksi atas (kebenaran) isi hatinya.
Padahal, dia adalah penentang yang paling keras.
205.
Apabila berpaling
(dari engkau atau berkuasa), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi serta
merusak tanam-tanaman dan ternak. Allah tidak menyukai kerusakan.
206.
Apabila dikatakan
kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongan yang menyebabkan
dia berbuat dosa (lebih banyak lagi). Maka, cukuplah (balasan) baginya (neraka)
Jahanam. Sungguh (neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal.
207.
Di antara manusia
ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari rida Allah. Allah Maha
Penyantun kepada hamba-hamba(-Nya).
Perintah Melaksanakan Ajaran Islam secara Keseluruhan (Kafah)
208.
Wahai orang-orang
yang beriman, masuklah ke dalam Islam (kedamaian) secara menyeluruh dan
janganlah ikuti langkah-langkah setan! Sesungguhnya ia musuh yang nyata bagimu.
209.
Maka, jika kamu
menyimpang (dari jalan Allah) setelah bukti-bukti kebenaran yang nyata sampai
kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
210.
Tidak ada yang
mereka tunggu-tunggu (pada hari Kiamat), kecuali kedatangan Allah dalam naungan
awan bersama malaikat (untuk melakukan perhitungan), sedangkan perkara (mereka)
telah diputuskan. Kepada Allahlah segala perkara dikembalikan.
Ancaman bagi Orang yang Kufur Nikmat dan Menghina Umat Islam
211.
Tanyakanlah kepada
Bani Israil, “Berapa banyak bukti nyata (kebenaran) yang telah Kami anugerahkan
kepada mereka?” Siapa yang menukar nikmat Allah (dengan kekufuran) setelah
(nikmat itu) datang kepadanya, sesungguhnya Allah Mahakeras hukuman-Nya.
212.
Kehidupan dunia
dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kufur dan mereka
(terus) menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa
itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Allah memberi rezeki kepada orang
yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
Alasan Allah Mengutus Para Rasul
213.
Manusia itu
(dahulunya) umat yang satu (dalam ketauhidan). (Setelah timbul perselisihan,)
lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan
peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran
untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka
perselisihkan. Tidak ada yang berselisih tentangnya, kecuali orang-orang yang
telah diberi (Kitab) setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka,
karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka, dengan kehendak-Nya, Allah
memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka
perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan
yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).
Cobaan bagi Orang-Orang yang Beriman
214.
Apakah kamu mengira
bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti
(yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan,
penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan) sehingga Rasul dan
orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan
Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Orang yang Berhak Mendapatkan Infak
215.
Mereka bertanya
kepadamu (Nabi Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah,
“Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang
tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang yang dalam
perjalanan (dan membutuhkan pertolongan).” Kebaikan apa saja yang kamu
kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
Kewajiban Jihad dan Hukum Perang di Bulan Haram
216.
Diwajibkan atasmu
berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal
itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu.
Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Hukum Berperang di Bulan Haram
217.
Mereka bertanya
kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah,
“Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari
jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan
mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah.
Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka
tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu
jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia
mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka
itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
218.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad)
di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Pertanyaan tentang Hukum Khamar, Judi, dan Mengurus Anak Yatim
219.
Mereka bertanya
kepadamu (Nabi Muhammad) tentang khamar)
dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa
manfaat bagi manusia. (Akan tetapi,) dosa keduanya lebih besar daripada
manfaatnya.” Mereka (juga) bertanya kepadamu (tentang) apa yang mereka
infakkan. Katakanlah, “(Yang diinfakkan adalah) kelebihan (dari apa yang
diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu
berpikir
220.
tentang dunia dan
akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim.
Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.” Jika kamu mempergauli
mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat
kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia
mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
Larangan Menikah dengan Orang Musyrik
221.
Janganlah kamu
menikahi perempuan musyrik hingga mereka beriman! Sungguh, hamba sahaya
perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik, meskipun dia
menarik hatimu. Jangan pula kamu menikahkan laki-laki musyrik (dengan perempuan
yang beriman) hingga mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang
beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka
mengambil pelajaran.
Hukum Haid dan Larangan Mendatangi Istri dari Dubur
222.
Mereka bertanya
kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah suatu kotoran.”)
Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan
jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci
(habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib),
campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang
yang menyucikan diri.
223.
Istrimu adalah
ladang bagimu.)
Maka, datangilah ladangmu itu (bercampurlah dengan benar dan wajar) kapan dan
bagaimana yang kamu sukai. Utamakanlah (hal yang terbaik) untuk dirimu.
Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menghadap
kepada-Nya. Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin.
224.
Janganlah kamu
jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang dari berbuat baik,
bertakwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.
Larangan Mempermainkan Sumpah
225.
Allah tidak
menghukummu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukummu
karena sumpah yang diniatkan oleh hatimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyantun.)
226.
Orang yang meng-ila’
(bersumpah tidak mencampuri) istrinya diberi tenggang waktu empat bulan. Jika
mereka kembali (mencampuri istrinya), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
227.
Jika mereka
berketetapan hati untuk bercerai, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
Hukum Talak, Idah, dan Rujuk
228.
Para istri yang
diceraikan (wajib) menahan diri mereka (menunggu) tiga kali qurū’ (suci
atau haid). Tidak boleh bagi mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah
dalam rahim mereka, jika mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir.
Suami-suami mereka lebih berhak untuk kembali kepada mereka dalam (masa) itu,
jika mereka menghendaki perbaikan. Mereka (para perempuan) mempunyai hak
seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Akan tetapi, para suami
mempunyai kelebihan atas mereka. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
229.
Talak (yang dapat
dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan (rujuk) dengan cara
yang patut atau melepaskan (menceraikan) dengan baik. Tidak halal bagi kamu
mengambil kembali sesuatu (mahar) yang telah kamu berikan kepada mereka,
kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan batas-batas
ketentuan Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak mampu
menjalankan batas-batas (ketentuan) Allah, maka keduanya tidak berdosa atas
bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya.)
Itulah batas-batas (ketentuan) Allah, janganlah kamu melanggarnya. Siapa yang
melanggar batas-batas (ketentuan) Allah, mereka itulah orang-orang zalim.
230.
Jika dia
menceraikannya kembali (setelah talak kedua), perempuan itu tidak halal lagi
baginya hingga dia menikah dengan laki-laki yang lain. Jika (suami yang lain
itu) sudah menceraikannya, tidak ada dosa bagi keduanya (suami pertama dan
mantan istri) untuk menikah kembali jika keduanya menduga akan dapat
menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah yang diterangkan-Nya
kepada orang-orang yang (mau) mengetahui.
231.
Apabila kamu
menceraikan istri(-mu), hingga (hampir) berakhir masa idahnya,)
tahanlah (rujuk) mereka dengan cara yang patut atau ceraikanlah mereka dengan
cara yang patut (pula). Janganlah kamu menahan (rujuk) mereka untuk memberi
kemudaratan sehingga kamu melampaui batas. Siapa yang melakukan demikian, dia
sungguh telah menzalimi dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan ayat-ayat
(hukum-hukum) Allah sebagai bahan ejekan. Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan
apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah
(Sunah), untuk memberi pengajaran kepadamu. Bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
232.
Apabila kamu (sudah)
menceraikan istri(-mu) lalu telah sampai (habis) masa idahnya, janganlah kamu
menghalangi mereka untuk menikah dengan (calon) suaminya)
apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka dengan cara yang patut. Itulah
yang dinasihatkan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman kepada Allah
dan hari Akhir. Hal itu lebih bersih bagi (jiwa)-mu dan lebih suci (bagi
kehormatanmu). Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Hukum Menyusui Anak
233.
Ibu-ibu hendaklah
menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan
penyusuan. Kewajiban ayah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang
patut. Seseorang tidak dibebani, kecuali sesuai dengan kemampuannya. Janganlah
seorang ibu dibuat menderita karena anaknya dan jangan pula ayahnya dibuat
menderita karena anaknya. Ahli waris pun seperti itu pula. Apabila keduanya
ingin menyapih (sebelum dua tahun) berdasarkan persetujuan dan musyawarah
antara keduanya, tidak ada dosa atas keduanya. Apabila kamu ingin menyusukan
anakmu (kepada orang lain), tidak ada dosa bagimu jika kamu memberikan
pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Masa Idah Perempuan yang Ditinggal Mati dan Hukum Meminang dengan Sindiran
pada Masa Idah
234.
Orang-orang yang
mati di antara kamu dan meninggalkan istri-istri hendaklah mereka (istri-istri)
menunggu dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian, apabila telah
sampai (akhir) idah mereka, tidak ada dosa bagimu (wali) mengenai apa yang
mereka lakukan terhadap diri mereka)
menurut cara yang patut. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
235.
Tidak ada dosa
bagimu atas kata sindiran untuk meminang perempuan-perempuan)
atau (keinginan menikah) yang kamu sembunyikan dalam hati. Allah mengetahui
bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka. Akan tetapi, janganlah kamu berjanji
secara diam-diam untuk (menikahi) mereka, kecuali sekadar mengucapkan kata-kata
yang patut (sindiran). Jangan pulalah kamu menetapkan akad nikah sebelum
berakhirnya masa idah. Ketahuilah bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam
hatimu. Maka, takutlah kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyantun.
Talak Sebelum Istri Dicampuri dan Ketentuan Maharnya
236.
Tidak ada dosa
bagimu (untuk tidak membayar mahar) jika kamu menceraikan istri-istrimu yang
belum kamu sentuh (campuri) atau belum kamu tentukan maharnya. Berilah mereka mut‘ah,)
bagi yang kaya sesuai dengan kemampuannya dan bagi yang miskin sesuai dengan
kemampuannya pula, sebagai pemberian dengan cara yang patut dan ketentuan bagi
orang-orang yang berbuat ihsan.
237.
Jika kamu
menceraikan mereka sebelum kamu sentuh (campuri), padahal kamu sudah menentukan
maharnya, maka (bayarlah) separuh dari apa yang telah kamu tentukan, kecuali
jika mereka atau pihak yang memiliki kewenangan nikah (suami atau wali)
membebaskannya.)
Pembebasanmu itu lebih dekat pada ketakwaan. Janganlah melupakan kebaikan di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Perintah Menjaga Salat pada Waktunya dan Hukum Salat Khauf
238.
Peliharalah semua
salat (fardu) dan salat Wusṭā.)
Berdirilah karena Allah (dalam salat) dengan khusyuk.
239.
Jika kamu berada
dalam keadaan takut, salatlah dengan berjalan kaki atau berkendaraan. Lalu,
apabila kamu telah aman, ingatlah Allah (salatlah) sebagaimana Dia telah
mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu ketahui.
Hukum Wasiat kepada Istri dan Pemberian untuk Istri yang Dicerai
240.
Orang-orang yang
akan mati di antara kamu dan meninggalkan istri-istri hendaklah membuat wasiat
untuk istri-istrinya, (yaitu) nafkah sampai setahun tanpa mengeluarkannya (dari
rumah). Akan tetapi, jika mereka keluar (sendiri), tidak ada dosa bagimu
mengenai hal-hal yang patut yang mereka lakukan terhadap diri mereka sendiri.
Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
241.
Bagi istri-istri
yang diceraikan terdapat hak mut‘ah dengan cara yang patut. Demikian ini
adalah ketentuan bagi orang-orang yang bertakwa.
242.
Demikianlah Allah
menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti.
Ketetapan Ajal, Perintah Berperang, dan Anjuran Berinfak Untuknya
243.
Tidakkah kamu
memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dalam jumlah
ribuan karena takut mati? Lalu, Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu!” Kemudian,
Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah Pemberi karunia kepada manusia,
tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
244.
Berperanglah kamu di
jalan Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
245.
Siapakah yang mau
memberi pinjaman yang baik kepada Allah?)
Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali
lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.
Kisah Talut Memimpin Bani Israil
246.
Tidakkah kamu
perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, (yaitu) ketika mereka
berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya
kami berperang di jalan Allah.” Dia menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan
atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga.” Mereka menjawab, “Mengapa
kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan sungguh kami telah diusir
dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?”)
Akan tetapi, ketika perang diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali
sebagian kecil dari mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
247.
Nabi mereka berkata
kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.”
Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas
kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya dan dia tidak
diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi mereka) menjawab, “Sesungguhnya Allah telah
memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan
fisik.” Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.
Allah Mahaluas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui.
248.
Nabi mereka berkata
kepada mereka, “Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut)
kepadamu yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari
apa yang ditinggalkan oleh keluarga Musa dan keluarga Harun yang dibawa oleh
para malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah) bagimu jika kamu orang-orang mukmin.
249.
Maka, ketika Talut
keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan
mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang meminum (airnya), sesungguhnya
dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang tidak meminumnya, sesungguhnya dia
termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Akan tetapi,
mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut)
dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka
berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala
tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata,
“Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.”
Allah bersama orang-orang yang sabar.
250.
Ketika mereka maju
melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah
kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas
kaum yang kafir.”
251.
Mereka (tentara
Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut.
Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia
(juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Seandainya Allah tidak menolak
(keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi
ini. Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh
alam.
252.
Itulah ayat-ayat
Allah. Kami membacakannya kepadamu (Nabi Muhammad) dengan benar. Sesungguhnya
engkau benar-benar termasuk di antara para rasul.
Perbedaan Keutamaan Para Nabi dan Perintah untuk Berinfak
253.
Para rasul itu Kami
lebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Di antara mereka ada yang
Allah berbicara (langsung) dengannya dan sebagian lagi Dia tinggikan beberapa
derajat. Kami telah menganugerahkan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti yang
sangat jelas (mukjizat) dan Kami memperkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril).
Seandainya Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan
saling membunuh setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Akan tetapi, mereka
berselisih sehingga ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang
kufur. Andaikata Allah menghendaki, tidaklah mereka saling membunuh. Namun,
Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.
254.
Wahai orang-orang
yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan
kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya
(hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat.
Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.
Ayat Kursi
255.
Allah, tidak ada
tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia
tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di
sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa
yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari
ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya)
meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah
yang Mahatinggi lagi Mahaagung.
Tidak Ada Paksaan dalam Beragama
256.
Tidak ada paksaan
dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari
jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut)
dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang
sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
257.
Allah adalah
pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka
kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur,
pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka
(orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para
penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
Kebangkitan Setelah Kematian
258.
Tidakkah kamu
memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya karena Allah telah
menganugerahkan kepadanya (orang itu) kerajaan (kekuasaan), (yakni) ketika
Ibrahim berkata, “Tuhankulah yang menghidupkan dan mematikan.” (Orang itu)
berkata, “Aku (pun) dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Kalau
begitu, sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur. Maka, terbitkanlah
ia dari barat.” Akhirnya, bingunglah orang yang kufur itu. Allah tidak memberi
petunjuk kepada kaum yang zalim.
259.
Atau, seperti orang
yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi
(reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali
(negeri) ini setelah kehancurannya?” Lalu, Allah mematikannya selama seratus
tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama
engkau tinggal (di sini)?” Dia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau
setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal selama
seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi)
lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan
menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah
tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian
Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).” Maka, ketika telah
nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas
segala sesuatu.”)
260.
(Ingatlah) ketika
Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau
menghidupkan orang-orang mati.” Dia (Allah) berfirman, “Belum percayakah
engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang.” Dia
(Allah) berfirman, “Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu dekatkanlah
kepadamu (potong-potonglah). Kemudian, letakkanlah di atas setiap bukit satu
bagian dari tiap-tiap burung. Selanjutnya, panggillah mereka, niscaya mereka
datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi
Mahabijaksana.)
Pahala Menginfakkan Harta Benda di Jalan Allah
261.
Perumpamaan
orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti
(orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai,
pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa
yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.
262.
Orang-orang yang
menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang
mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan
penerima), bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada
mereka dan mereka tidak bersedih.
263.
Perkataan yang baik
dan pemberian maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang
menyakiti. Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.
264.
Wahai orang-orang
yang beriman, jangan membatalkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya
dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya
karena riya (pamer) kepada manusia, sedangkan dia tidak beriman kepada Allah
dan hari Akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu licin yang di atasnya
ada debu, lalu batu itu diguyur hujan lebat sehingga tinggallah (batu) itu
licin kembali. Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka
usahakan. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum kafir.
Perumpamaan Menginfakkan Harta Benda dengan Ikhlas
265.
Perumpamaan
orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan
memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang
disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali
lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai).)
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
266.
Apakah salah seorang
di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian,
datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil.
Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu
memikirkan(-nya).
Menginfakkan Harta yang Baik
267.
Wahai orang-orang
yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih
yang buruk untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali
dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya
lagi Maha Terpuji.
268.
Setan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir),
sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Mahaluas lagi Maha
Mengetahui.
269.
Dia (Allah)
menganugerahkan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang dianugerahi
hikmah, sungguh dia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Tidak ada yang
dapat mengambil pelajaran (darinya), kecuali ululalbab.
Etika Berinfak
270.
Infak apa pun yang
kamu berikan atau nazar apa pun yang kamu janjikan sesungguhnya Allah
mengetahuinya. Bagi orang-orang zalim tidak ada satu pun penolong (dari azab
Allah).
271.
Jika kamu
menampakkan sedekahmu, itu baik. (Akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan
memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan
menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.
Orang yang Berhak Menerima Sedekah
272.
Bukanlah kewajibanmu
(Nabi Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang
memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk
menerima petunjuk). Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, (manfaatnya) untuk
dirimu (sendiri). Kamu (orang-orang mukmin) tidak berinfak, kecuali karena
mencari rida Allah. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, niscaya kamu akan
diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi.
273.
(Apa pun yang kamu
infakkan) diperuntukkan bagi orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena
jihad) di jalan Allah dan mereka tidak dapat berusaha di bumi. Orang yang tidak
mengetahuinya mengira bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka
memelihara diri dari mengemis. Engkau (Nabi Muhammad) mengenal mereka dari
ciri-cirinya (karena) mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain.
Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Mahatahu tentang itu.
274.
Orang-orang yang
menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik secara rahasia maupun
terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut
pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
Harta Riba dan Bahayanya
275.
Orang-orang yang
memakan (bertransaksi dengan) riba tidak dapat berdiri, kecuali seperti orang
yang berdiri sempoyongan karena kesurupan setan. Demikian itu terjadi karena
mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa pun yang telah sampai
kepadanya peringatan dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia berhenti
sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi riba), mereka itulah
penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
276.
Allah menghilangkan
(keberkahan dari) riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap
orang yang sangat kufur lagi bergelimang dosa.
277.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, beramal saleh, menegakkan salat, dan menunaikan
zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
278.
Wahai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) jika kamu orang-orang mukmin.
279.
Jika kamu tidak
melaksanakannya, ketahuilah akan terjadi perang (dahsyat) dari Allah dan
Rasul-Nya. Akan tetapi, jika kamu bertobat, kamu berhak atas pokok hartamu.
Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).
280.
Jika dia (orang yang
berutang itu) dalam kesulitan, berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh
kelapangan. Kamu bersedekah (membebaskan utang) itu lebih baik bagimu apabila
kamu mengetahui(-nya).
281.
Waspadalah terhadap
suatu hari (kiamat) yang padanya kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian, setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang
telah dilakukannya dan mereka tidak dizalimi.
Tanda Bukti dalam Transaksi
282.
Wahai orang-orang
yang beriman, apabila kamu berutang piutang untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu mencatatnya. Hendaklah seorang pencatat di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Janganlah pencatat menolak untuk menuliskannya
sebagaimana Allah telah mengajar-kan kepadanya. Hendaklah dia mencatat(-nya)
dan orang yang berutang itu mendiktekan(-nya). Hendaklah dia bertakwa kepada
Allah, Tuhannya, dan janganlah dia menguranginya sedikit pun. Jika yang
berutang itu orang yang kurang akalnya, lemah (keadaannya), atau tidak mampu
mendiktekan sendiri, hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Mintalah
kesaksian dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada (saksi) dua
orang laki-laki, (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di antara
orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada) sehingga jika salah
seorang (saksi perempuan) lupa, yang lain mengingatkannya. Janganlah
saksi-saksi itu menolak apabila dipanggil. Janganlah kamu bosan mencatatnya
sampai batas waktunya, baik (utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu
lebih adil di sisi Allah, lebih dapat menguatkan kesaksian, dan lebih
mendekatkan kamu pada ketidakraguan, kecuali jika hal itu merupakan perniagaan
tunai yang kamu jalankan di antara kamu. Maka, tidak ada dosa bagi kamu jika
kamu tidak mencatatnya. Ambillah saksi apabila kamu berjual beli dan janganlah
pencatat mempersulit (atau dipersulit), begitu juga saksi. Jika kamu melakukan
(yang demikian), sesungguhnya hal itu suatu kefasikan padamu. Bertakwalah
kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
283.
Jika kamu dalam
perjalanan, sedangkan kamu tidak mendapatkan seorang pencatat, hendaklah ada
barang jaminan yang dipegang. Akan tetapi, jika sebagian kamu memercayai
sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Janganlah kamu
menyembunyikan kesaksian karena siapa yang menyembunyikannya, sesungguhnya
hatinya berdosa. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
284.
Milik Allahlah apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada
di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya
bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun
yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Pujian Allah dan Doa Orang Mukmin
285.
Rasul (Muhammad)
beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian
pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,)
“Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga
berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya
kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
286.
Allah tidak
membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu
(pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu
(siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami,
janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah
kami dalam menghadapi kaum kafir.”