Al-Qur'an Surat An-Naml Ayat 36, Ayat 37, Ayat 38, Ayat 39, dan Ayat 40 Lengkap Dengan Artinya / Terjemahannya
27:36
فَلَمَّا
جَاۤءَ سُلَيْمٰنَ قَالَ اَتُمِدُّوْنَنِ بِمَالٍ فَمَآ اٰتٰىنِ َۧ اللّٰهُ
خَيْرٌ مِّمَّآ اٰتٰىكُمْۚ بَلْ اَنْتُمْ بِهَدِيَّتِكُمْ تَفْرَحُوْنَ - ٣٦
Maka ketika para (utusan itu) sampai kepada Sulaiman, dia
(Sulaiman) berkata, “Apakah kamu akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah
berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi
kamu merasa bangga dengan hadiahmu.
27:37
اِرْجِعْ
اِلَيْهِمْ فَلَنَأْتِيَنَّهُمْ بِجُنُوْدٍ لَّا قِبَلَ لَهُمْ بِهَا
وَلَنُخْرِجَنَّهُمْ مِّنْهَآ اَذِلَّةً وَّهُمْ صَاغِرُوْنَ - ٣٧
Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami pasti akan mendatangi
mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu melawannya, dan akan kami
usir mereka dari negeri itu (Saba') secara terhina dan mereka akan menjadi
(tawanan) yang hina dina.”
27:38
قَالَ
يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُا اَيُّكُمْ يَأْتِيْنِيْ بِعَرْشِهَا قَبْلَ اَنْ
يَّأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ - ٣٨
Dia (Sulaiman) berkata, “Wahai para pembesar! Siapakah di antara
kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku
menyerahkan diri?”
27:39
قَالَ
عِفْرِيْتٌ مِّنَ الْجِنِّ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ تَقُوْمَ مِنْ
مَّقَامِكَۚ وَاِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ اَمِيْنٌ - ٣٩
‘Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya
kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat
melakukannya dan dapat dipercaya.”
27:40
قَالَ
الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ
يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا
مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ
فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
- ٤٠
Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia
(Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini
termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari
(nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk
(kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku
Mahakaya, Mahamulia.”