7:146
سَاَصْرِفُ
عَنْ اٰيٰتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ
وَاِنْ يَّرَوْا كُلَّ اٰيَةٍ لَّا يُؤْمِنُوْا بِهَاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ
الرُّشْدِ لَا يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۚ وَاِنْ يَّرَوْا سَبِيْلَ الْغَيِّ
يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَكَانُوْا
عَنْهَا غٰفِلِيْنَ - ١٤٦
Akan Aku palingkan dari tanda-tanda (kekuasaan-Ku) orang-orang
yang menyombongkan diri di bumi tanpa alasan yang benar. Kalaupun mereka
melihat setiap tanda (kekuasaan-Ku) mereka tetap tidak akan beriman kepadanya.
Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak (akan)
menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka menempuhnya.
Yang demikian adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu
lengah terhadapnya.
7:147
وَالَّذِيْنَ
كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَلِقَاۤءِ الْاٰخِرَةِ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْۗ هَلْ
يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ࣖ - ١٤٧
Dan orang-orang yang mendustakan tanda-tanda (kekuasaan) Kami
dan (mendustakan) adanya pertemuan akhirat, sia-sialah amal mereka. Mereka
diberi balasan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
7:148
وَاتَّخَذَ
قَوْمُ مُوْسٰى مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ حُلِيِّهِمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌۗ
اَلَمْ يَرَوْا اَنَّهٗ لَا يُكَلِّمُهُمْ وَلَا يَهْدِيْهِمْ سَبِيْلًاۘ
اِتَّخَذُوْهُ وَكَانُوْا ظٰلِمِيْنَ - ١٤٨
Dan kaum Musa, setelah kepergian (Musa ke Gunung Sinai) mereka
membuat patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh (bersuara) dari
perhiasan (emas). Apakah mereka tidak mengetahui bahwa (patung) anak sapi itu
tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan
kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan). Mereka adalah
orang-orang yang zalim.
7:149
وَلَمَّا
سُقِطَ فِيْٓ اَيْدِيْهِمْ وَرَاَوْا اَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوْاۙ قَالُوْا لَىِٕنْ
لَّمْ يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ -
١٤٩
Dan setelah mereka menyesali perbuatannya dan mengetahui bahwa
telah sesat, mereka pun berkata, “Sungguh, jika Tuhan kami tidak memberi rahmat
kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang yang
rugi.”
7:150
وَلَمَّا
رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا
خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى
الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ
اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ
بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ - ١٥٠
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan
sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama
kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan
lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke
arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah
dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan
musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku
sebagai orang-orang yang zalim.”